Tjiwi Kimia bangun pabrik pulp dan tisu baru



JAKARTA. Bulan Oktober ini, perusahaan pabrik kertas milik Grup Sinar Mas, PT Tjiwi Kimia (TKIM) melalui anak usahanya PT Oki Pulp & Paper Mills, mulai membangun pabrik bubur kertas (pulp) dan tisu di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan. Pembangunan pabrik ini menelan investasi US$ 3,1 miliar.

Suhendra Wiriadinata, Direktur Tjiwi Kimia menyatakan, pembangunan sedang dilakukan oleh PT Oki Pulp & Paper Mills. Perusahaan menargetkan pembangunan pabrik ini bakal rampung dan beroperasi pada kuartal dua tahun 2016.

Tjiwi Kimia telah mendapatkan pinjaman dana dari China Development Bank (CDB). "Seluruh pinjaman dari CDB sebesar US$ 1,8 miliar itu akan digunakan untuk pembangunan pabrik pulp. Secara total, untuk membuat pabrik pulp, kami membutuhkan dana US$ 2,6 miliar," ujar Suhendra kepada KONTAN, Minggu (6/10).


Suhendra berujar, sisa kebutuhan dana untuk proyek itu, yakni sebesar US$ 800 juta, berasal dari ekuitas para pemegang saham. Baru-baru ini, Tjiwi Kimia telah menjaminkan seluruh saham PT Oki Pulp & Paper Mills kepada CDB sebagai bagian dari syarat perjanjian pinjaman itu. Nilai jaminan seluruh saham anak usaha Tjiwi Kimia sekitar Rp 300 miliar.

Tak hanya akan produksi sebanyak 2 juta ton bubur kertas per tahun, rupanya  di pabrik itu Tjiwi Kimia juga berencana memproduksi tisu dengan total kapasitas 500.000 ton per tahun. "Selain pabrik pulp, kami juga akan menambah investasi senilai US$ 500 juta untuk memproduksi tisu. Jadi, di pabrik yang sama akan diproduksi pulp dan tisu," papar Suhendra.

Suhendra berujar, nantinya, mayoritas produksi pulp dan tisu Oki Pulp & Paper Mills bakal diekspor. "Sebagian besar akan kami ekspor. Sebab, kebutuhan ekspor pulp dan tisu sangat tinggi," ucapnya.

Sekedar informasi, nilai pasar pulp dunia tahun 2013 diproyeksi mencapai 177 juta ton, sementara konsumsi kertas dunia pada tahun ini diprediksi mencapai 142 juta ton. Bisa dikatakan, tiap tahun, pertumbuhan industri pulp dunia mencapai 15%–20%.

Kinerja turun

TKIM membuktikan komitmennya untuk serius menggarap pasar pulp dan tisu dengan membangun pabrik ini setelah langkah akuisisi PT Oki Pulp & Paper Mills pada Juli lalu. Saat itu, alasan Tjiwi Kimia adalah menjaga kesinambungan kegiatan operasional TKIM di masa depan. Sebab, bisnis ini adalah industri penunjang TKIM.

Suhendra belum mau berkomentar tentang proyeksi kinerja TKIM pada semester dua ini. "September baru saja selesai, masih dihitung. Belum bisa ngomong. Mudah-mudahan masih on track," katanya.

Berdasar pada laporan keuangan, semester satu tahun ini, penjualan perusahaan itu turun 6,7% menjadi US$ 662,29 juta dari US$ 709,90 juta. Laba bersih perusahaan juga merosot sekitar 37,85% menjadi US$ 22,02 juta dari US$ 34,90 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan