JAKARTA. Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) menyambut baik keinginan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mendorong penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 100% untuk proyek pembangkit listrik dibawah 100 MW. Ketua Umum APLSI Ali Herman Ibrahim mengatakan, adanya kebijakan seperti ini dinilai sangat menguntungkan, karena menyerap kinerja dari perusahaan-perusahaan pengembang listrik dalam negeri. Selain bisa memberdayakan perusahaan lokal, proyek jenis ini juga menyerap sumber daya manusia dalam jumlah yang besar. Info saja, Untuk setiap proyek pembangkit listrik bertenaga 100 MW membutuhkan anggaran sekitar US$ 90 juta-US$ 140 juta. Itupun hanya untuk konstruksi saja. Namun di satu sisi, sangat disayangkan bahwa permitaan pemenuhuan TKND hingga 100% tidak dibarengi dengan insentif dari pemerintah dan perbankan terkait pembiayaan untuk industri dalam negeri. “Ya, tentu hal yang baik bagi kami para produsen listrik swasta. Tapi percuma juga kalau tidak diperhatikan sama pemerintah dan dibantu modal sama perbankan,” kata Ali kepada KONTAN, Kamis (4/5).
TKDN 100%, produsen listrik swasta minta dibantu
JAKARTA. Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) menyambut baik keinginan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mendorong penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 100% untuk proyek pembangkit listrik dibawah 100 MW. Ketua Umum APLSI Ali Herman Ibrahim mengatakan, adanya kebijakan seperti ini dinilai sangat menguntungkan, karena menyerap kinerja dari perusahaan-perusahaan pengembang listrik dalam negeri. Selain bisa memberdayakan perusahaan lokal, proyek jenis ini juga menyerap sumber daya manusia dalam jumlah yang besar. Info saja, Untuk setiap proyek pembangkit listrik bertenaga 100 MW membutuhkan anggaran sekitar US$ 90 juta-US$ 140 juta. Itupun hanya untuk konstruksi saja. Namun di satu sisi, sangat disayangkan bahwa permitaan pemenuhuan TKND hingga 100% tidak dibarengi dengan insentif dari pemerintah dan perbankan terkait pembiayaan untuk industri dalam negeri. “Ya, tentu hal yang baik bagi kami para produsen listrik swasta. Tapi percuma juga kalau tidak diperhatikan sama pemerintah dan dibantu modal sama perbankan,” kata Ali kepada KONTAN, Kamis (4/5).