TKDN hulu migas tahun lalu tak capai target, ini target SKK Migas di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan, realisasi pengadaan barang dan jasa sektor hulu migas pada tahun 2020 mencapai US$ 3 miliar.

Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, dari total nilai tersebut, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 56%.

"Memang tidak sesuai target karena itu kan awal Covid-19 jadi kesulitan melakukan penyesuaian di awal pandemi," kata Erwin dalam diskusi virtual, Rabu (10/3).

Erwin melanjutkan, di tahun ini persentase target TKDN dipatok sebesar 57%. Adapun, besaran nilai pengadaan barang dan jasa untuk tahun ini mencapai US$ 6,05 miliar.

Baca Juga: Menteri ESDM instruksikan eksplorasi pada wilayah dengan temuan cadangan hingga 2024

Dari keseluruhan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), pengadaan terbesar akan dilakukan oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan nilai barang dan jasa yang ditenderkan mencapai US$ 1,484 miliar, kemudian Pertamina EP sebesar US$ 1,458 miliar.

Kata Erwin, diperlukan spesifikasi yang tinggi untuk pengadaan barang dan jasa sektor hulu migas mengingat risiko yang tinggi.

Erwin menilai, ada sejumlah tantangan yang dihadapi industri migas dalam negeri antara lain kebutuhan KKKS untuk komponen yang memiliki harga murah dan kapabilitas industri dalam negeri.

Untuk itu, Erwin memastikan setiap KKKS diwajibkan untuk melakukan pemberdayaan industri dalam negeri.

"Ketentuan ini buat kita punya sistem Centralized Integrated Vendor Database dibuat SKK dan KKKS dimana seluruh vendor yang mau bergabung wajib bergabung didatabase ini," jelas Erwin.

Erwin pun berharap dengan penerapan skema ini maka pengadaan barang dan jasa bisa dilakukan dengan lebih cepat dan terjamin kualitasnya.

Dalam catatan Kontan.co.id, dari procurement list 2021 yang ditetapkan memuat 1.482 paket tender senilai US$ 6,051 miliar. Jumlah tersebut sebanyak 86,98% akan diselesaikan di bulan Juli 2021. Adapun pengadaan secara bulanan, paling besar dilaksanakan di bulan Januari 2021 sebesar 22,91% dari keseluruhan paket pengadaan.

Selanjutnya: Harga minyak tembus US$ 70 per barel, bisnis eksplorasi migas berpotensi naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat