JAKARTA. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan devisa.

Salah satunya adalah mewajibkan semua TKI membuka rekening dan para majikan di luar negeri tidak boleh membayar gaji secara kontan.

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan, dengan sistem ini maka perolehan devisa negara akan semakin meningkat.

"Selain itu potongan yang dilakukan majikan kepada TKI dapat di monitor langsung oleh negara," ujar Nusron, dalam siaran persnya, Rabu (16/9).

Untuk memastikan majikan menyetorkan gaji TKI melalui rekening, pemerintah akan mewajibkan adanya kontrak diantara TKI, Majikan dan disaksikan Kedutaan Besar RI bahwa pembayaran gaji TKI wajib melalui rekening.

"Semua TKI kita wajibkan menggunakan rekening. Dan majikan itu tidak boleh bayar cash, harus dikirim langsung ke rekening TKI," ujar mantan anggota DPR itu.

Untuk menjamin agar majikan bersedia bertransaksi lewat rekening, dalam kontrak baru yang sudah berlaku sejak 1 September 2015, TKI, majikan dan KBRI yang bersangkutan, wajib tandatangani skema tersebut dalam kontrak.

Adapaun bank yang digunakan adalah, BNI, BRI, Mandiri, BII May Bank dan Sinarmas Bank.

Pertimbangannya, masing-masing bank tersebut kuat di negara-negara penempatan TKI. Seperti BII May Bank di Malaysia dan Sinarmas Bank di Taiwan.

Nusron mengungkapkan, kendala dalam penerapan sistem baru ini yaitu adanya perlawanan dari oknum agen TKI yang kerap melakukan pemotongan honor TKI.

Namun itu semua tak membuat BNP2TKI mengendurkan langkahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto