JAKARTA. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Hongkong meminta Presiden Joko Widodo memperhatikan perlindungan buruh migran di luar negeri, termasuk di Hongkong. Mereka meminta agar ketika di Hongkong, Jokowi juga bisa memperhatikan mereka, tidak hanya melulu mengurusi investasi dan kerja sama ekonomi. Eni Lestari, Juru Bicara Buruh Migran Indonesia sekaligus Ketua Aliansi Buruh Migran Internasional mengatakan, perlindungan buruh migran sampai saat ini masih terabaikan. Ini bisa dilihat dari banyaknya buruh migran yang menjadi korban kekerasan maupun terancam hukuman mati di negeri orang, tapi belum diperhatikan negara. "Apapun status mereka, buruh migran adalah penyelamat keluarga, pahlawan devisa yang jumlah devisa hasilnya mencapai Rp 144,95 triliun," katanya dalam sebuah pernyataan, Jumat (28/4).
TKI di Hongkong minta perhatian Jokowi
JAKARTA. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Hongkong meminta Presiden Joko Widodo memperhatikan perlindungan buruh migran di luar negeri, termasuk di Hongkong. Mereka meminta agar ketika di Hongkong, Jokowi juga bisa memperhatikan mereka, tidak hanya melulu mengurusi investasi dan kerja sama ekonomi. Eni Lestari, Juru Bicara Buruh Migran Indonesia sekaligus Ketua Aliansi Buruh Migran Internasional mengatakan, perlindungan buruh migran sampai saat ini masih terabaikan. Ini bisa dilihat dari banyaknya buruh migran yang menjadi korban kekerasan maupun terancam hukuman mati di negeri orang, tapi belum diperhatikan negara. "Apapun status mereka, buruh migran adalah penyelamat keluarga, pahlawan devisa yang jumlah devisa hasilnya mencapai Rp 144,95 triliun," katanya dalam sebuah pernyataan, Jumat (28/4).