TKI kimi uang ke Indonesia Rp 81,3 triliun



JAKARTA. Remitansi atau uang kiriman TKI dari luar negeri ke dalam negeri mengalami lonjakan signifikan selama tujuh tahun terakhir. Hal itu terekam dalam catatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI yang diinfokan dari Bank Indonesia (BI).

Pada 2007, remitensi sebesar US$ 6 miliar, 2008 sebesar US$ 6,6 miliar, 2009 sebesar US$ 6,6 dollar, 2010 sebesar US$ 6,7 miliar, 2011 sebesar US$ 6,7 miliar, 2012 sebesar US$ 7 miliar, dan 2013 sampai November sebesar US$ 7,4 miliar.

Deputi (BNP2TKI) Lisna Yoeliani Poeloengan melalui emailnya pada Senin (23/12) menjelaskan remitensi TKI pada 2013 sebesar US$ 7,4 miliar setara dengan Rp 81,3 triliun (dengan asumsi nilai tukar per USD 1 sebesar Rp 11.000).


Menurut Lisna, terjadinya kenaikan remitansi TKI tersebut dikarenakan adanya kenaikan gaji TKI di beberapa negara penempatan. Gaji TKI yang bekerja pada sektor Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Arab Saudi, misalnya, yang selama puluhan tahun besarnya 600 Riyal. Setelah diperjuangkan Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat naik menjadi 800 Riyal.

Lalu, gaji TKI PLRT di Singapura juga mengalami kenaikkan beberapakali dari 280 dollar Singapura menjadi 380 dollar Singapura, kemudian naik lagi menjadi 450 dollar Singapura, dan terakhir naik lagi menjadi sekitar 520 dollar Singapura.

Hal yang sama juga dilakukan terhadap gaji TKI di Taiwan dan Hong Kong. Pada 2011 gaji TKI di Taiwan sebesar 15.840 NTD atau setara Rp 5.180.000, kemudian pada 2012 naik menjadi 18.780 NTD atau setara Rp 6.103.500 dengan nilai tukar Rp 300 per 1 NTD. Sedangkan gaji TKI di Hong Kong pada 2011 sebear 3.740 HKD atau setara Rp 4.114.000, pada 2012 naik menjadi 3.920 HKD atau setara Rp 4.132.000.

Lisna menambahkan, seiring terjadinya kenaikan gaji TKI pada beberapa negara penempatan, juga terjadi pergeseran penempatan TKI ke sektor formal yang telah mencapai 55% dan sektor informal 45%.

Hingga akhir November 2013 BNP2TKI mencatat penempatan TKI sebanyak 460.723 orang. Dengan rincian 254.445 orang TKI formal (55 persen) dan 206.278 orang TKI informal (45%). Dari 460.723 orang tersebut, terdapat di negara-negara kawasan Asia Pasifik sebanyak 290.336 orang, di negara-negara kawasan Timur Tengah 99.958 orang, dan negara-negara kawasan Eropa, Amerika, dan Afrika sebanyak 30.380 orang. Kini jumlah TKI sekitar 6,5 juta yang tersebar pada 114 negara di dunia.

Asia Pasifik Terbesar

Lisna menjelaskan, remitansi TKI 2013 hingga November sebesar US$ 7,4 miliar atau setara Rp 81.3 triliun itu terbesar dari remitansi TKI yang bekerja di negara-negara kawasan Asia Pasifik yang jumlahnya mencapai sebesar US$ 4,57 miliar atau setara Rp 50,3 triliun.

Adapun rinciannya adalah Malaysia sebesar US$ 2,5 juta, Singapura sebesar US$ 323,8 juta. Brunei Darussalam US$ 85,9 juta, Hong Kong US$ 587,7 juta, Taiwan US$ 638,68 juta, Korea Selatan US$ 148,7 juta, Jepang US$ 157 juta, Macau US$ 35,3 juta, Australia US$ 10,6 juta, Selandia Baru US$ 3,2 juta, dan lain-lain US$ 19,7 juta. Jumlah total sebesar US$ 4,57 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan