JAKARTA. Kabar gembira bagi para calon tenaga kerja Indonesia (CTKI). Sebab, sejak 1 November 2015 lalu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) telah menghentikan praktik Koperasi Simpan Pinjam, BPR, dan Bank Umum yang selama ini melayani pembiayaan terhadap TKI dengan beban bunga yang sangat tinggi, yakni 33%
flat atau setara dengan 64% efektif. Sebagai gantinya, pemerintah telah menyiapkan kredit usaha rakyat (KUR) khusus TKI yang penyalurannya melalui lima bank yang telah bersedia, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BII Maybank, dan Sinarmas.
"Mulai 1 November, sudah tidak ada lagi yang namanya koperasi dan BPR yang
ngurusi duit TKI. Sebagai gantinya kita menyediakan fasilitas KUR bagi yg membutuhkan. Yang tidak membutuhkan ya tidak perlu pinjam," ujar Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, usai Rakor KUR TKI di Kantor Menko Perekonomian, Kamis (5/11). Menurut Nusron, KUR TKI dilaksanakan oleh lima bank tersebut bunganya hanya 12% efektif. Dan mudahnya lagi, kreditnya tanpa jaminan. "KUR tersebut dalam bentuk rupiah, dan kalau ingin dikonversi ke uang asing menggunakan kurs pasar pada hari itu. Bukan kurs yang ditetapkan," ujarnya. Menurut Nusron, dengan skema ini bila dibandingkan dengan skema lama maka lebih efisien sekitar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per orang. "Bayangkan hanya dengan kredit Rp 17 juta, bisa lebih efisien Rp 5-Rp 6 juta. Betapa mahal dan mencekiknya selama ini lembaga-lembaga ini terhadap TKI," tegas Ketua Umum GP Ansor ini. Nusron menambahkan, berdasarkan laporan bank-bank pelaksana, sejak disediakannya KUR khusus TKI ini setidaknya sudah ada sekitar 60-an PPTKIS yang membuat Perjanjian Kerja Sama. "
So far persiapan sudah
ready to service," ucap Nusron. Meski dengan bunga murah, Nusron tidak lagi mewajibkan CTKI untuk pinjam. Artinya, kalau mereka memang mampu dan bisa membiayai diri sendiri maka silahkan saja. "Monggo kalau memang ada biaya sendiri. Artinya tidak perlu pinjam lagi. Intinya kita kasih edukasi dan kemerdekaan bagi TKI untuk menentukan pilihan," jelasnya. Sebagaimana diketahui, pembiayaan TKI selama ini dilayani antara lain oleh Bank China Trust, BPR Sentra Dana Makmur, BPR Tata Karya Indonesia, BPR Ragam Peran Mandiri, BPR Intidana Sukses Makmur, KSP Sukses Bersama, KSP Marto Moejani, KSP Karya Peduli dan lain-lain.
Namun, sejak tanggal 1 November sisko mereka di BNP2TKI sudah di -
delete. Dan untuk selanjutnya kalau mereka bersedia menjalankan fungsi
linkage dengan bank pelaksana. Nusron juga mengatakan, bahwa semua program pelayanan keuangan TKI nanti dilayani dalam program Servis Keuangan Inklusif untuk TKI (Saku TKI) yang meliputi: pembiayaan penempatan, pembiayaan purna TKI dan keluarga, tabungan dan remitansi, edukasi dan literasi pengelolaan keuangan dan jasa keuangan lainnya. "Program ini kalau bisa
end to end, akan jauh lebih murah dan menguntungkan," tukas Nusron. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri