TKN: Munajat 212 bertendensi kampanye



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily mengatakan acara munajat 212 sebenarnya bagus, hanya saja ia menyesalkan acara yang digelar di kawasan Monas, Jakarta, pada Kamis malam tersebut bertendensi kampanye.

"Pertama soal kalau dilihat dari acaranya dimaksud dengan untuk doa bersama dan shalawat yang dilaksanakan oleh MUI DKI Jakarta niatnya bagus untuk melaksanakan doa bersama untuk bangsa namun yang sangat disesalkan adalah dicederai dengan simbol yang menunjukkan bahwa tendensinya kepada kampanye," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat,(22/2).

Tendensi kampanye yang dimaksud yakni penyampaian hasil ijtima ulama mengenai Capres dan Cawapres yang didukung. Selain itu ada pidato dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

"Yang ketiga kita juga tahu bahwa inisiator dari acara tersebut itu hampir sebagian besar adalah para pendukung 02 maka tak bisa dihindari kalau 212 ini nuansanya adalah nuansa politik itu," katanya.

Politikus Golkar itu berharap Bawaslu mencari tahu apakah ada unsur kampanye dalam kegiatan tersebut. Bawaslu aktif, tanpa menunggu adanya pelaporan.

"Tentu kami sangat berharap Bawaslu bisa melakukan tindakan ya dan menilai secara objektif apakah acara 212 tersebut mengandung unsur kampanye atau tidak gitu. Jadi doanya saya kira bagus munajatnya saya kira juga bagus tapi problemnya adalah di situ terlihat ada nuansa kampanyenya gitu," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan tampak menghadiri Malam Munajat 212: Munajat Pintu Langit Untuk Keselamatan Agama, Bangsa dan Negara, Kamis (21/2) malam.

Zulhas, sapaan akrabnya mengatakan acara tersebut merupakan doa bersama agar Indonesia diberikan keberkahan.

Apalagi menyambut Pemilu 2019 April mendatang, ia berharap jalannya pemilu berlangsung damai. "Ini kan doa bersama alim ulama seluruh masyarakat agar bangsa Indonesia diberikan keberkahan. Pemilunya damai, tapi ingat pemilu damai akan datang ada syaratnya," kata Zulhas di lokasi.

Selain itu, Zulhas berharap Pemilu 2019 juga dapat berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai amanat konstitusi.

"Pemilunya jujur adil, pasal 22. Jadi kalau itu dilaksanakan pemilu dilaksanakan langsung umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap 5 tahun sekali, ini konstitusi," tutupnya. (Taufik Ismail)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TKN Sesalkan Munajat 212 Bertendensi Kampanye,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto