KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Program jumbo yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dikhawatirkan bisa membebani APBN. Bahkan, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mewanti-wanti lonjakan utang di pemerintahan baru bisa mencapai 41% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2029, apabila anggaran belanja dirancang lebih tinggi dan menyebabkan defisit APBN mencapai 3% dari PDB dalam lima tahun kedepan. Menanggapi hal tersebut, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Drajad Wibowo memastikan visi dan misi alias program yang sudah dirancang Prabowo-Gibran sudah mempertimbangkan perlambatan ekonomi, dan sudah dilakukan simulasi.
TKN: Program Kerja Prabowo-Gibran Sudah Memperkirakan Perlambatan dan Risiko Ekonomi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Program jumbo yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dikhawatirkan bisa membebani APBN. Bahkan, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mewanti-wanti lonjakan utang di pemerintahan baru bisa mencapai 41% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2029, apabila anggaran belanja dirancang lebih tinggi dan menyebabkan defisit APBN mencapai 3% dari PDB dalam lima tahun kedepan. Menanggapi hal tersebut, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Drajad Wibowo memastikan visi dan misi alias program yang sudah dirancang Prabowo-Gibran sudah mempertimbangkan perlambatan ekonomi, dan sudah dilakukan simulasi.