KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mencatatkan produksi minyak kelapa sawit alias
crude palm oil (CPO) sebanyak 327.688 ton. Produksi CPO TLDN tumbuh 9% dari periode sama tahun lalu sebesar 300.504 ton. Total volume tandan buah segar (TBS) diolah sebesar 1,4 juta ton, meningkat 4,9% dibandingkan tahun 2022 sebesar 1,34 juta ton. “Rata-rata produksi TBS per hektar pada tahun 2023 untuk tanaman inti sebesar 22,3 ton per hektar, ini naik 1,2% dibandingkan tahun 2022 sebesar 22 ton per hektar,” ujar
Director of Finance, Accounting and Tax TLDN Mahirudin dalam konferensi pers RUPST TLDN, Kamis (25/4).
Selain CPO, pengolahan TBS juga menyumbang produksi palm kernel (PK) 52.207 ton, meningkat 4,6% dari 49.903 ton di tahun 2022.
Baca Juga: Berpotensi Merger dengan Smartfren (FREN), Begini Rekomendasi Saham XL Axiata (EXCL) TLDN juga mencatat realisasi volume penjualan CPO pada tahun 2023 sebanyak 343.748 ton, tumbuh 17,5% dari realisasi pada tahun sebelumnya sebesar 292.545 ton. Kemudian, volume penjualan palm kernel (PK) juga mengalami kenaikan 15,5%
year-on-year (YoY) dari semula 47.752 ton pada tahun 2022 menjadi 55.172 ton di tahun 2023. Kenaikan volume penjualan ini mampu mengompensasi penurunan harga jual CPO dan PK yang masing-masing turun 2,7% dan 34,7% YoY sepanjang tahun lalu. Sayangnya, TLDN belum bisa memaparkan jumlah produksi TBS dan CPO Perseroan di kuartal I 2024. “Akan kami rilis di akhir bulan April. Namun, secara garis besar, ada pertumbuhan secara tahunan,” paparnya.
Director of Plantation and Agronomy TDLN Noor Falich mengatakan, perseroan menargetkan produksi CPO sebesar 353 ribu ton di tahun 2024. “Target produksi TBS 1,85 ton di tahun 2024. Ini naik dari raihan produksi tahun 2023. Alasannya karena umur tanaman yang prima dan konsistensi kami dalam memberikan pupuk,” ujarnya kepada wartawan usai RUPST TLDN, Kamis (25/4). Asal tahu saja, TLDN sepanjang tahun 2023 yang mencapai Rp 451,79 miliar. Laba bersih TLDN terkoreksi 21,28% secara tahunan, dari semula Rp 573,97 miliar di tahun 2022.
Baca Juga: Indeks LQ45 Tertekan Lebih Dalam dari IHSG, Cek Saham Big Caps yang Masih Menarik Penurunan laba ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan ke Rp 4,01 triliun pada tahun 2023. Realisasi ini tumbuh 10,9% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 3,61 triliun.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham TLDN berada di level
support Rp 420 per saham dan
resistance Rp 466 per saham. William pun merekomendasikan
wait and see untuk TLDN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi