TLKM bidik pendapatan 2016 di atas industri



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berupaya konsisten menargetkan pendapatan di atas pertumbuhan industri.

Direktur Utama TLKM Alex J. Sinaga mengemukakan, berdasarkan prediksi para analis, pertumbuhan industri telekomunikasi pada tahun ini sekitar 9%. "Kami tetap berusaha tumbuh di atas angka industri tersebut," ujar Alex, Senin (4/1).

Untuk menggenjot pertumbuhan pendapatan, TLKM akan melakukan sejumlah aksi korporasi anorganik. Salah satunya melakukan akuisisi.


"Ada rencana akuisisi perusahaan dari luar, di Asia Pasifik. Tetapi belum bisa diberitahu," ujar Alex.

TLKM juga masih tertarik mencari mitra bisnis satelit yang memiliki footprint di Indonesia dan kawasan regional. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan transponder satelit yang semakin meningkat di Indonesia maupun regional.

Dalam roadmap, perusahaan telekomunikasi pelat merah ini menyiapkan peluncuran satelit. Dalam keterangan resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini, proses tender satelit Telkom 3S (substitution) sudah selesai dan satelit saat ini dalam proses penyelesaian oleh Thaes Alenia Space agar dapat diluncurkan pada akhir tahun 2016 atau awal tahun 2017 mendatang.

Satelit Telkom 3S berkapasitas 42 transponder yang terdiri atas 32 transponder C-Band dan 10 transponder Ku-Band. Sedangkan Satelit Telkom 4 saat ini masih dalam proses penyelesaian penunjukkan mitra.

Dari sisi pendanaan, TLKM masih memiliki opsi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi senilai Rp 5 triliun. Obligasi itu merupakan sisa dari PUB pada 2015 yang mencapai Rp 12 triliun. Perseroan akan memakai dana obligasi itu untuk pengembangan usaha dan akuisisi.

Dari hasil bersih obligasi tahun lalu, TLKM mengalokasikan dana Rp 6,06 triliun untuk pengembangan usaha dan sisanya Rp 921,91 miliar untuk akuisisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie