TLKM bidik Rp 5 triliun dari bisnis luar negeri



MACAU. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ingin memperbesar kontribusi bisnis luar negeri terhadap total pendapatan konsolidasi.

Tahun depan, TLKM memproyeksikan pendapatan bisnis internasional mencapai 5% terhadap pendapatan konsolidasi.

Manajemen TLKM membidik total pendapatan konsolidasi di 2015 mencapai Rp 100 triliun. Dengan asumsi itu, maka kontribusi bisnis internasional terhadap pendapatan konsolidasi mencapai Rp 5 triliun.


Tahun ini, porsi pendapatan bisnis internasional diproyeksikan setara 4% total pendapatan konsolidasi TLKM.

Adapun secara valuasi, pengelola TLKM memprediksi nilai bisnis internasional pada tahun depan akan mencapai Rp 10 triliun setara 10% dari total nilai perusahaan yang diperkirakan mencapai Rp 300 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, emiten telekomunikasi pelat merah ini akan menggencarkan ekspansi luar negeri. Tahun ini, TLKM sudah dan bakal hadir di 10 negara yaitu Singapura, Hong Kong, Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat dan Arab Saudi. "Untuk Arab Saudi, kami akan beroperasi pada November tahun ini," ungkap Ririek Ardiansyah, Direktur Wholesale & International Service TLKM, di sela acara grand launching Kartu As 2 in 1 Macau di Macau Fisherman's Wharf, Minggu (12/10).

Tahun depan, TLKM akan mengembangkan dan memperkuat pasarnya di 10 negara tadi. Namun, operator telekomunikasi terbesar di Indonesia ini tetap akan mengintip peluang baru di negara lain.

"Kami akan terus memperbesar bisnis organik di luar negeri. Tak hanya voice, tapi juga. Untuk anorganik, kami bisa melakukan akuisisi," ungkap Ririek, tanpa menyebut detail rencana akuisisi dan ekspansi TLKM selanjutnya di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie