TLKM ingin kembangkan Blanja.com



KONTAN.CO.ID - Perkembangan bisnis e-commerce yang pesat membuat perusahaan telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) kepincut. Emiten ini menyatakan tahun ini ingin mengembangkan platform digital e-commerce lewat Blanja.com.

"Kami ingin fokus ke situ dulu, meskipun pertimbangan ke yang lain ada," terang Arif Prabowo Vice President Corporate Communication TLKM, kepada KONTAN, Selasa (12/9).

Arif belum bisa menjabarkan bentuk platform perusahaan lain yang menjadi perhatian tersebut. Sebelumnya, dikabarkan TLKM juga ingin menambah platform baru.


Selain itu, pihaknya juga tengah mempertimbangkan anak usaha yang dikabarkan akan masuk ke pasar modal. Diberitakan bahwa, PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel ingin masuk ke pasar modal.

"Untuk itu kami sedang kaji, artinya dalam konteks unlock value, ada beberapa opsi yang sedang dibicarakan dan ada arah untuk dikembangkan ke arah situ. Itu hanya salah satu saja," katanya.

Giovanni Dustin, Analis Mirae Aseet Sekuritas menyatakan TLKM akan lebih baik bila fokus pada bisnis inti. Pasalnya, iklim persaingan saat ini yang semakin ketat dan membutuhkan fokus tinggi dari manajemen agar tidak tertinggal dari kompetitor.

Dia mencontohkan, EXCL yang melepas Elevenia. Pasalnya, mereka berarti bisa lebih fokus ke core operations mereka dan fokus untuk bersaing. Tapi, TLKM grup memiliki cash position dan cash flow yang jauh lebi baik dan stabil dari EXCL. "Jadi TLKM memiliki kapabilitas untuk diversify bisnis mereka," terang Giovanni kepada KONTAN, Selasa (12/9).

Dari sisi topline dan bottom line TLKM tetep kuat. Namun, dari sisi market share dia berekspektasi adanya sedikit penurunan sedikit, dikarenakan operator lain seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang semakin agresif dalam mendorong penetrasi ke luar jawa.

"Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kinerja TLKM dan operator lainnya di tahun ini adalah iklim persaingan (price war dan harga data), dan legacy services (2G) monetization," terangnya.

Dia menilai harga data (data yield) tetep flat sampai akhir tahun. Jadi legacy monetization bisa menjadi kunci untuk membantu operator-operator untuk menjaga EBITDA margin mereka agar tetap stabil. Giovanni merekomendasikan trading buy dengan target harga 5.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia