TLKM masih jawara di sektor telekomunikasi



JAKARTA. Kinerja emiten telekomunikasi pada medio 2017 ini cukup bervariasi. Penguasa pasar sekaligus operator telepon seluler pelat merah, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), menjadi emiten yang kinerjanya paling kinclong. 

TLKM berjaya dengan kenaikan pendapatan 13,4% menjadi Rp 64,02 triliun. Laba TLKM juga naik 21,9% menjadi Rp 12,1 triliun. Bisnis data, internet dan IT service memberikan kontribusi besar bagi TLKM. 

Pesaing-pesaingnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL), misalnya, justru mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 36,3% menjadi Rp 143,1 miliar. Pendapatannya juga naik tipis 0,7% menjadi Rp 10,9 triliun.


Sementara operator seluler milik Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) justru harus mendulang kerugian hingga Rp 1,16 triliun. Padahal, pendapatannya masih naik 35% menjadi Rp 2.14 triliun. Emiten halo-halo lainnya, PT Indosat Tbk (ISAT), masih belum merilis kinerja semester I-2017.

Persaingan 4G

Alfred Nainggolan, Analis Koneksi Kapital, mengatakan, TLKM cukup konsisten menjaga kinerjanya. Dominasi TLKM sebagai pemimpin pasar didukung kualitas jaringan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. Ia mengatakan, emiten seperti EXCL dan FREN bisa saja bersaing di Jakarta, namun keduanya masih sulit bersaing di daerah.

Menurut dia, semester kedua ini tak banyak perubahan kinerja dari ketiga emiten tersebut. "Kalau melihat polanya di semester kedua, TLKM masih punya potensi tumbuh," kata Alfred kepada KONTAN, Kamis (3/8).

Kresna Hutabarat, Analis Mandiri Sekuritas, mengatakan, TLKM  berpeluang memenangkan persaingan dengan penetrasi 4G . Selain itu, anak usaha TLKM, yaitu PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), mencatatkan pangsa pasar yang relatif stabil di Luar Jawa, meskipun tingkat kompetisinya makin tinggi. Telkomsel juga akan kembali menawarkan produk dan jasa dengan layanan premium dibanding dengan pesaingnya karena memiliki superioritas jaringan.

Alfred mengatakan, dari saham-saham sektor telekomunikasi, saham TLKM memang menjadi yang paling menarik. Karena kapitalisasi pasarnya besar, investor asing banyak yang mengakumulasi saham ini. Sehingga, Alfred merekomendasikan buy saham TLKM dengan target harga Rp 5.880 per saham.

Lalu, Kresna merekomendasikan neutral saham TLKM dengan target harga Rp 4.900. Namun Ia merekomendasikan buy EXCL di target Rp 3.800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati