TLKM menguasai 100% saham Patrakom



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) resmi mengakuisisi seluruh kepemilikan saham di PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom). Jumat, (29/11), TLKM telah melakukan conditional purchase sales agreement (CSPA) untuk membeli 20% saham PT Tanjung Mustika di Patrakom. Nilai akusisi tersebut sebesar Rp 24,8 miliar.

"Pembelian 20% saham Patrakom sudah selesai. Dengan demikian, 100% sahamnya sudah dimiliki Telkom," ucap Direktur Operasi TLKM, Indra Utoyo, kepada KONTAN. Harga akuisisi tersebut lebih murah dari proyeksi sebelumnya yang diperkirakan bisa menelan biaya Rp 26 miliar-Rp 27 miliar.

Setelah proses akuisisi ini, kepemilikan TLKM pada Patrakom menjadi 100%. Sebelumnya per September 2013 lalu, TLKM telah menguasai 80% saham Patrakom.


Pada September lalu, emiten yang kerap disebut Telkom tersebut memang telah membeli 40% saham Patrakom milik PT Elnusa Tbk senilai Rp 45,6 miliar. Pasca pembelian itu, kepemilikan TLKM di Patrakom naik menjadi 80%.

Nilai aset Patrakom hingga kuartal III 2013 mencapai Rp 303 miliar, atau meningkat 38,9% secara year to date (ytd). Porsi aset Patrakom tersebut sangat kecil dibandingkan total aset TLKM. Yakni cuma 0,25% dari total aset TLKM yang sebesar Rp 120,79 triliun.

Layanan broadband maritim

Indra bilang, pasca mengakuisisi secara penuh Patrakom, pihaknya berencana memfokuskan perusahaan ini pada solusi information and communication technology (ICT) untuk minyak dan gas (migas) serta broadband maritim. Sebelumnya, manajemen TLKM juga bilang, akuisisi ini juga bisa memperkuat bisnis layanan very small aperture terminal (VSAT). Layanan VSAT ini akan dipasarkan ke segmen korporasi di sektor pertambangan dan migas.

Layanan VSAT ini akan menyediakan akses yang sangat efisien. Pasalnya, VSAT mudah diatur dari satu tempat. Sementara, komunikasi teresterial lain perlu menggunakan banyak jalur komunikasi dan peralatan dari penyedia jaringan dan vendor yang berbeda. Layanan VSAT juga sangat efisien untuk distribusi data ke banyak lokasi.

Alasan ini yang kemudian menjadikan TLKM membatalkan penjualan saham Patrakom dan justru menambah kepemilikan saham. Kinerja Patrakom hingga kuartal III tahun ini cukup kecil. Pendapatan Patrakom hanya sebesar Rp 47 miliar dengan laba bersih senilai Rp 6 miliar.

Indra menambahkan, TLKM juga berencana meningkatkan kinerja dengan melakukan sinergi grup melalui bisnis satelit hulu. Maka itu, Patrakom akan bersinergi dengan anak usaha TLKM lainnya, yaitu Metrasat yang merupakan strategic business unit (SBU) dari PT Multimedia Nusantara.

Analis MNC Securities Reza Nugraha menilai, akuisisi Patrakom ini tak akan terlalu mempengaruhi kinerja Telkom secara keseluruhan. Namun, ia melihat, niat TLKM mensinergikan Patrakom dengan anak usaha lain bertujuan untuk menahan beban mereka agar tak naik terlalu tinggi.

Sampai September 2013, pendapatan TLKM mencapai Rp 61,49 triliun. Manajemen TLKM menargetkan bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 83,31 triliun di tahun ini. Sementara di 2014, pendpaatan TLKM ditargetkan Rp 88,3 triliun-Rp 89,14 triliun. Harga TLKM menguat 1,16% menjadi Rp 2.175, Jumat (29/11). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana