JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menggunakan capital expenditure (capex) sebesar Rp 16,7 triliun dalam enam bulan pertama 2017. Penyerapan belanja modal ini naik 21,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Capex terutama dimanfaatkan untuk mendukung bisnis broadband, baik fixed maupun mobile, seperti pembangunan infrastruktur backbone fiber optic, pembangunan base transceiver station (BTS) Telkomsel, pembuatan satelit, penggelaran infrastruktur kabel laut lintas benua (IGG dan SEA-US) dan menara telekomunikasi," kata manajemen TLKM dalam siaran media yang diterima KONTAN, Kamis (27/7). Hingga akhir semester pertama ini, Telkomsel telah mendirikan sebanyak 17.538 BTS baru. Dalam catatan KONTAN, tahun ini TLKM menganggarkan belanja modal sebesar Rp 26,7 triliun hingga Rp 29 triliun hingga akhir tahun. Artinya, serapan belanja modal TLKM mencapai 57,59%-62,55% dari total belanja modal tahun ini.
TLKM menyerap belanja modal Rp 16,7 triliun
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menggunakan capital expenditure (capex) sebesar Rp 16,7 triliun dalam enam bulan pertama 2017. Penyerapan belanja modal ini naik 21,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Capex terutama dimanfaatkan untuk mendukung bisnis broadband, baik fixed maupun mobile, seperti pembangunan infrastruktur backbone fiber optic, pembangunan base transceiver station (BTS) Telkomsel, pembuatan satelit, penggelaran infrastruktur kabel laut lintas benua (IGG dan SEA-US) dan menara telekomunikasi," kata manajemen TLKM dalam siaran media yang diterima KONTAN, Kamis (27/7). Hingga akhir semester pertama ini, Telkomsel telah mendirikan sebanyak 17.538 BTS baru. Dalam catatan KONTAN, tahun ini TLKM menganggarkan belanja modal sebesar Rp 26,7 triliun hingga Rp 29 triliun hingga akhir tahun. Artinya, serapan belanja modal TLKM mencapai 57,59%-62,55% dari total belanja modal tahun ini.