TLKM sasar akuisisi perusahaan di empat negara



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tak berhenti ekspansi luar negeri dengan masuk ke sepuluh negara. Kini, TLKM kembali membidik akuisisi perusahaan di empat negara. Adapun negara-negara tersebut adalah Australia, Selandia Baru, dan dua negara lainnya di Asia Pasifik. Dus, aksi ini dilakukan melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin).

"Dari Telkom ada pengembang portfolio. Nanti dipindah ke Telin," ungkap Direktur Utama Telin, Syarif Syarial Ahmad, Selasa, (26/8).

Di Australia, Telin akan mencaplok 75% kepemilikan pada perusahaan Business Process Outsourcing (BPO). Untuk itu, kocek yang perlu dirogoh yakni US$ 8 juta. Dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar di posisi Rp 11.700, maka investasinya bernilai Rp 93,6 miliar.


Kemudian, Telin juga tengah menjajaki akuisisi 27% saham operator telekomunikasi di Selandia Baru. Syarif mengatakan, perusahaan tersebut menguasai pangsa pasar Selandia Baru hingga 60%. Adapun saat ini, prosesnya masih berupa negosiasi yang dilakukan oleh tim TLKM dengan Telin.

Selain itu, Telin juga mengincar akuisisi perusahaan di dua negara lain. Hanya saja, Syarif enggan bicara lebih lanjut karena prosesnya yang masih dini.

Dalam melakukan akuisisi, Syarif menjelaskan bahwa pihaknya mencari perusahaan yang berprospek cerah namun bernilai murah. Misalnya saja di Selandia Baru. Menurutnya, calon perusahaan yang akan pihaknya caplok bernilai lebih murah dibanding operator telekomunikasi di Singapura. Padahal, dua negara tersebut memiliki jumlah penduduk yang hampir sama.

Nah, pendanaan akusisi ini termasuk dalam anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Telin. Selain itu, ada pula dana mengambang pada Telkom Group untuk aksi seperti ini. Syarif bilang, pihaknya memiliki capex Rp 1,5 triliun sepanjang 2014. Sampai semester pertama, jumlah yang sudah terserap yakni sekitar 40%.

Syarif menyebut bahwa TLKM akan banyak aksi korporasi di akhir 2014 dan 2015. Tujuan ekspansi luar negeri ini adalah untuk menyebar risiko dan mencari kesempatan berkembang. Dengan adanya kemampuan bersinergi, maka daya kompetisi pun menjadi tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie