JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berencana anggarkan belanja modal alias capex tahun 2012 mendatang sama seperti tahun ini, yaitu sebesar Rp 15 triliun. "Dana belanja modal akan digunakan untuk seluler sekitar 60% dan sisanya untuk broadband," kata Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah saat ditemui di Jakarta, Kamis (1/12) malam.Dana belanja modal tersebut akan berasal dari beberapa pos pembiayaan. Sebanyak 70% akan didanai dari internal perusahaan, 20% berasal dari refinancing, dan sisanya pinjaman perbankan. Untuk pinjaman perbankan, saat ini TLKM masih menjajaki untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dari perbankan BUMN seperti Bank Mandiri, BNI dan BRI.Selain itu, perusahaan halo-halo ini juga tengah mengkaji rencana lebih lanjut dari kerja sama yang sudah dilakukan dengan pihak Balai Pustaka. Saat ini produk Balai Pustaka telah dijual melalui e-commerce milik TLKM. Kedua perusahaan pelat merah ini telah menandatangani MoU pada awal 2011 lalu.Sayangnya, Rinaldi masih enggan menyebut, bentuk kerja sama yang akan dibuat diantara TLKM dan Balai Pustaka tersebut. "Bisa saja merger, joint venture atau yang lain. Masih belum diputuskan. Yang jelas kami harapkan dapat menambah pendapatan kami," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TLKM siapkan capex 2012 sebesar Rp 15 triliun
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berencana anggarkan belanja modal alias capex tahun 2012 mendatang sama seperti tahun ini, yaitu sebesar Rp 15 triliun. "Dana belanja modal akan digunakan untuk seluler sekitar 60% dan sisanya untuk broadband," kata Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah saat ditemui di Jakarta, Kamis (1/12) malam.Dana belanja modal tersebut akan berasal dari beberapa pos pembiayaan. Sebanyak 70% akan didanai dari internal perusahaan, 20% berasal dari refinancing, dan sisanya pinjaman perbankan. Untuk pinjaman perbankan, saat ini TLKM masih menjajaki untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dari perbankan BUMN seperti Bank Mandiri, BNI dan BRI.Selain itu, perusahaan halo-halo ini juga tengah mengkaji rencana lebih lanjut dari kerja sama yang sudah dilakukan dengan pihak Balai Pustaka. Saat ini produk Balai Pustaka telah dijual melalui e-commerce milik TLKM. Kedua perusahaan pelat merah ini telah menandatangani MoU pada awal 2011 lalu.Sayangnya, Rinaldi masih enggan menyebut, bentuk kerja sama yang akan dibuat diantara TLKM dan Balai Pustaka tersebut. "Bisa saja merger, joint venture atau yang lain. Masih belum diputuskan. Yang jelas kami harapkan dapat menambah pendapatan kami," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News