JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyiapkan anggaran senilai Rp 1 triliun untuk rencana akuisisi pada tahun ini. Pendanaannya bakal diambil dari kas internal perseroan yang mencapai Rp 8 triliun.Salah satu target TLKM adalah akuisisi perusahaan telekomunikasi asal Kamboja. Namun, Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah masih enggan membeberkan lebih lanjut soal perkembangan rencana akuisis tersebut."Sekarang saya belum mau berbicara karena belum ada faktanya. Mereka masih memilih beberapa calon, setelah itu baru memutuskan," ujar Rinaldi, Rabu, (16/3). Menurut Rinaldi, setidaknya ada tiga perusahaan lain dari Asia dan Eropa yang menjadi kompetitor TLKM untuk rencana akusisi tersebut. Sementara itu, Rinaldi juga mengungkapkan ketertarikan TLKM terhadap kesediaan PT Indosat Tbk untuk membuka tawaran bagi pihak yang berminat dengan StarOne. "Kalau ditawarkan ya kita mau saja," sebutnya. Dia juga membeberkan beberapa keuntungan yang bisa terjadi apabila TLKM, melalui anak usahanya Telkom Flexi berkonsolidasi dengan StarOne. Di antaranya, StarOne menjadi lebih efisien dari segi bisnis, spektrum lebih besar, infrastuktur bisa digabung, dan fungsi pemasaran dapat dibagi.Rinaldi menambahkan, kendati tak bisa memprediksi jangka waktunya, namun dia memperkirakan konsolidasi antarpenyedia jasa telekomunikasi di masa mendatang bakal terjadi. Pasalnya, di negara-negara lain rata-rata pemain di industri telekomunikasi berjumlah empat sampai lima perusahaan. Sementara di Indonesia saat ini sudah mencapai sepuluh operator."Konsolidasi akan terjadi. Di negara lain sudah. Kita tinggal menuggu waktu. Strategi Telkom seperti apa, saya tidak bisa kasih tahu," imbuhnya.
TLKM siapkan Rp 1 triliun untuk akuisisi di tahun ini
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyiapkan anggaran senilai Rp 1 triliun untuk rencana akuisisi pada tahun ini. Pendanaannya bakal diambil dari kas internal perseroan yang mencapai Rp 8 triliun.Salah satu target TLKM adalah akuisisi perusahaan telekomunikasi asal Kamboja. Namun, Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah masih enggan membeberkan lebih lanjut soal perkembangan rencana akuisis tersebut."Sekarang saya belum mau berbicara karena belum ada faktanya. Mereka masih memilih beberapa calon, setelah itu baru memutuskan," ujar Rinaldi, Rabu, (16/3). Menurut Rinaldi, setidaknya ada tiga perusahaan lain dari Asia dan Eropa yang menjadi kompetitor TLKM untuk rencana akusisi tersebut. Sementara itu, Rinaldi juga mengungkapkan ketertarikan TLKM terhadap kesediaan PT Indosat Tbk untuk membuka tawaran bagi pihak yang berminat dengan StarOne. "Kalau ditawarkan ya kita mau saja," sebutnya. Dia juga membeberkan beberapa keuntungan yang bisa terjadi apabila TLKM, melalui anak usahanya Telkom Flexi berkonsolidasi dengan StarOne. Di antaranya, StarOne menjadi lebih efisien dari segi bisnis, spektrum lebih besar, infrastuktur bisa digabung, dan fungsi pemasaran dapat dibagi.Rinaldi menambahkan, kendati tak bisa memprediksi jangka waktunya, namun dia memperkirakan konsolidasi antarpenyedia jasa telekomunikasi di masa mendatang bakal terjadi. Pasalnya, di negara-negara lain rata-rata pemain di industri telekomunikasi berjumlah empat sampai lima perusahaan. Sementara di Indonesia saat ini sudah mencapai sepuluh operator."Konsolidasi akan terjadi. Di negara lain sudah. Kita tinggal menuggu waktu. Strategi Telkom seperti apa, saya tidak bisa kasih tahu," imbuhnya.