TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 46,8 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster senilai Rp 46,8 miliar di perairan Lambur Luar, Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi pada Jumat (10/5) yang lalu. 

Temuan TNI AL yakni benih bening lobster (BBL) jenis pasir dan mutiara sebanyak 277.800 ekor di dalam 52 box. Empat pelaku yang merupakan warga lokal berhasil diringkus bersama dengan barang bukti tersebut. 

Kini, para pelaku diamankan di Mapolda Palembang guna menjalankan pemeriksaan lebih lanjut. 


"Para penyelundup berupaya untuk melarikan hasil selundupannya ke Singapura, yang cukup dekat," kata Komandan Pangkalan TNI AL Palembang, Sandy Kurniawan dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (16/5). 

Baca Juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 99.648 Ekor BBL di Pulau Rimau

Dia bilang bahwa tujuan akhir penyelundupan adalah ke Vietnam. 

Penggagalan penyelundupan benih lobster kali ini lebih besar dari pada upaya terdahulu yang hanya berselang seminggu sebelumnya. 

Kejadian serupa juga terjadi di Pesisir Sungai, Dusun Sumber Teluk Betung, Kabupaten Banyuasin pada Kamis, (2/5) senilai Rp 15 miliar dalam 18 box yang diperkirakan berisi 99.648 ekor BBL. 

Sandy bilang bahwa upaya penyelundupan lobster merupakan kebiasaan musiman dan permintaannya di luar negeri sangat besar. Para penyelundup dituntut untuk segera mengirimkan ke tempat tujuan.  Namun, beruntung TNI AL berhasil menggagalkan upaya tersebut berkat himpunan informasi dari masyarakat. 

"Sesuai kewenangan yang diberikan kepada kami, kami akan terus melakukan patroli karena kami meyakini bahwa ini adalah musimnya," terangnya.

Baca Juga: Bea Cukai Gagalkan Ekspor Ilegal Benih Lobster Senilai Rp 5,3 Miliar

Terkait sindikat pelaku, di bilang bahwa para pelaku bekerja secara perseorangan. Mereka hanya warga lokal yang ditugaskan untuk mengirimkan selundupan BBL ke negara tujuan. 

Melihat jumlah kiriman yang tidak sedikit, kini TNI tengah mendalami kemungkinan dalang yang membiayai penyelundupan BBL dalam jumlah fantastis tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi