JAKARTA. Industri batubara yang lesu tidak membuat PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) berhenti berekspansi. Hingga semester I-2013, TOBA sudah merealisasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar US$ 9,6 juta. Jumlah tersebut setara 35,5% dari total capex TOBA 2013 yang senilai US$ 27 juta. Sekretaris Perusahaan TOBA Perry Selangor, menjelaskan, fokus penggunaan capex adalah untuk proyek efisiensi. Tujuan akhirnya tak lain untuk menekan pengeluaran beban pokok penjualan. Maklum, sejak harga batubara melemah, kinerja perusahaan ini terus menurun. Nilai penjualan TOBA merosot 7,2% menjadi Rp 188,07 juta di semester I-2013 lalu. Penyebabnya, rata-rata harga jual batubara TOBA menurun 18,6% menjadi US$ 67,2 per ton. Kondisi ini juga menekan laba bersih TOBA 32,1% menjadi US$ 6,6 juta.
TOBA alokasikan capex untuk efisiensi
JAKARTA. Industri batubara yang lesu tidak membuat PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) berhenti berekspansi. Hingga semester I-2013, TOBA sudah merealisasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar US$ 9,6 juta. Jumlah tersebut setara 35,5% dari total capex TOBA 2013 yang senilai US$ 27 juta. Sekretaris Perusahaan TOBA Perry Selangor, menjelaskan, fokus penggunaan capex adalah untuk proyek efisiensi. Tujuan akhirnya tak lain untuk menekan pengeluaran beban pokok penjualan. Maklum, sejak harga batubara melemah, kinerja perusahaan ini terus menurun. Nilai penjualan TOBA merosot 7,2% menjadi Rp 188,07 juta di semester I-2013 lalu. Penyebabnya, rata-rata harga jual batubara TOBA menurun 18,6% menjadi US$ 67,2 per ton. Kondisi ini juga menekan laba bersih TOBA 32,1% menjadi US$ 6,6 juta.