TOBA kejar pembebasan lahan untuk PLTU Gorontalo



JAKARTA. PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) tengah membebaskan lahan untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut I di Gorontalo, Sulawesi. PLTU tersebut berkapasitas 2x50 Mega Watt (MW) dengan nilai proyek sebesar US$ 200 juta,

Direktur PT Toba Bara Sejahtra, Arthur Simatupang, mengatakan, targetnya perusahaan akan melakukan pembebasan lahan seluas kira-kira 60 hektare (ha) untuk proyek tersebut. Sejauh ini jumlah lahan yang telah dibebaskan seluas 45 ha.

Arthur masih belum bisa memastikan berapa besar dana yang dibutuhkan untuk membebaskan lahan seluas itu.  "Kami masih akan coba lagi 15 ha untuk dibebaskan di tahun ini,” kata Arthur, Senin (31/10).


Toba Bara juga sedang menyiapkan financial closing setelah penandatanganan power purchase agreement (PPA) dengan PLN. Kemungkinan besar Toba Bara akan mencari pinjaman dari bank-bank di Asia Pasifik. 

“Jumlahnya kurang dari lima bank. Bank-bank di Asia Pasifik memang lihat bahwa ini bisnis yang masih sangat profitable. Jadi mereka masih ingin melakukan pinjaman kepada emiten-emiten yang concern di batu bara, begitu juga bank nasional,” ujarnya.

Pinjaman dalam dollar AS diharapkan bisa didapat pada Juli tahun depan. Catatan saja, dari total nilai proyek itu sebesar US$ 140 juta atau 70% dari proyek itu akan didanai dari pinjaman bank. Lalu, sisanya akan didanai dari ekuitas Toba Bara. Proyek PLTU Gorontalo digarap melalui anak usahanya PT Gorontalo Listrik Perdana.

TOBA di kuartal III mencatat penurunan laba bersih menjadi US$ 1,73 juta atau turun 81,85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 9,53 juta.

Penurunan laba bersih tersebut seiring dengan penurunan penjualan sebesar 28,47% pada kuartal III-2016 yang tercatat sebesar US$ 192,09 juta. DI kuartal III-2015, penjualan tercatat sebesar US$ 268,55 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini