Toba Pulp Lestari catat penjualan US$ 121,22 Juta



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Toba Pulp Lestari Tbk meraih penjualan bersih sebanyak US$ 121,22 juta pada tahun 2018 atau turun tipis 2,13% dari tahun 2017 yang sebesar US$ 123,87 juta. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Rabu (27/3), penjualan diperoleh dari pihak berelasi yaitu kepada DP Marketing International (MCO) Ltd.

Dari segi beban pokok penjualan turun 1,50% menjadi US$ 104,60 juta dari beban penjualan pada tahun 2017 US$ 106,20 juta. Emiten berkode saham INRU ini mendapatkan laba kotor sebesar US$ 16,62 juta turun 5,94% dari tahun sebelumnya US$ 17,67 juta. Laba usaha mereka sepanjang tahun lalu sebanyak US$ 4,74 juta turun 3,79% dari tahun 2017 sebanyak US$ 5,53 juta.

Selain itu, beban bunga dan beban pendanaan lainnya juga meningkat 28,95% menjadi US$ 7,17 juta, padahal pada tahun 2017 beban bunga mereka hanya US$ 5,56 juta. Alhasil INRU menorehkan laba bersih sebesar US$ 3,93 juta.


Meski pendapatan mereka mengalami penurunan, namun jumlah asset INRU meningkat menjadi US$ 411,22 juta sampai tutup tahun 2018, pada tahun 2017 total asset mereka hanya sebesar US$ 340,07 juta.

Saat ini mereka juga tengah berupaya untuk meningkatkan produktivitas dengan membangun satu unit pemasakan yang baru dengan oxygen mitigation. Ke depannya, mereka berharap peningkatan produksi juga akan berdampak positif terhadap pendapatan perusahaan.

Meski belum menyebutkan total belanja modal untuk tahun ini, Mulia Nauli, Direktur Toba Pulp Lestari sebelumnya menyampaikan alokasi belanja modal tahun ini akan digunakan untuk upgrade pabrik miliki mereka. “Belanja modal akan digunakan untuk upgrade pabrik agar kualitas produksi stabil dan utuk meningkatkan kinerja lingkungan,” tutunya, Rabu (27/3).

Sebagai informasi, INRU tengah mengerjakan proyek peremajaan pabrik yang proses pembangunannya dimulai pada 8 Agustus 2018 silam. Adanya proyek ini tak lain bertujuan untuk meningkatkan kinerja, mengurangi emisi, dan penggunaan energi.

Dalam wawancara sebelumnya, ia menyampaikan seluruh pekerjaan fondasi telah selesai dan 5 digester baru terpasang berserta fasilitas lainya. Progress pengerjaan hingga saat ini telah mencapai 58.5%, target penyelesaian peremajaan pabrik ini pada semester dua tahun ini.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Cooking plant milik INRU ini memiliki ukuran 75 x 33 meter dan dilengkapi teknologi terkini. Pabrik ini nantinya bisa memproses serpihan kayu eucalyptus dengan sistem cold blow. Suhu yang dibutuhkan untuk melakukan proses memasak serpihan kayu hanya di bawah 100 derajat celcius.

Teknologi yang digunakan dalam pabrik ini akan semakin ramah terhadap lingkungan. Sitem terbaru di cooking plant ini adalah penghematan penggunaan listrik hingga 9%, yang dapat menjadikan kualitas hasil pemasakan bubur pulp 15% lebih baik, dan penggunaan steam yang berkurang hingga 33%.

Untuk menjalankan proyek ini mereka membutuhkan dana sebesar US$ 110 juta. Kegiatan ini juga sebagai komitmen INRU guna meningkatkan kinerja dan fasilitas produksi agar semakin ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini