TOBA sudah gunakan separuh dana IPO



JAKARTA. PT Toba Bora Sejahtera Tbk (TOBA) sudah meralisasikan separuh lebih dana hasil penawaran saham perdana (IPO) yang digelar 6 Juli 2012. TOBA sudah menggunakan Rp 185,76 miliar, dengan porsi terbesar untuk membayar pinjaman kepada BNP Paribas.

Total dana bersih IPO TOBA setelah dikurangi biaya penawaran IPO berjumlah Rp 361,43 miliar. Dalam keterbukaan informasi kepada BEI hari ini (15/4), TOBA menyampaikan bahwa sisa dana IPO yang belum digunakan masih sebesar Rp 175,65 miliar. 

Sementara yang sudah digunakan mencapai Rp 185,76 miliar. Perinciannya adalah: Rp 94,11 miliar untuk membayar pinjaman kepada BNP Paribas, Rp 27,74 miliar untuk belanja modal, dan Rp 63,91 miliar untuk melakukan akuisisi konsesi pertambangan batu bara, modal kerja dan operasional serta kegiatan eksplorasi. 


Direktur Keuangan TOBA Pandu P. Syahrir mengungkapkan, realisasi penggunaan dana hasil IPO sesuai dengan prospektus perusahaan.

TOBA akan memarkir sisa dana IPO di dua bank yaitu Bank Mandiri dan Bank CIMB Niaga. Namun perusahaan tambang itu tidak merinci besaran jumlah dana yang disimpan di masing-masing bank.

TOBA hanya mengungkapkan bahwa Bank Mandiri memberi bunga 6% per tahun, dengan lama penyimpanan selama 6 bulan. Sementara CIMB Niaga menyediakan bunga 0,85% per tahun untuk simpanan TOBA dalam dollar Amerika Serikat dan bunga 5,15%-6% untuk simpanan dalam bentuk rupiah. Periode simpanan itu selama 1 minggu sampai dengan 1 bulan. 

Harga saham TOBA saat ini Rp 890 per saham. Sayangnya, harga itu anjlok 113,4% sejak IPO, yang dijual seharga Rp 1.900 per saham.

Produsen batubara ini memiliki konsesi di Sanga-Sanga, Loa Janan dan Muara Jawa di Kalimantan Timur. Cadangan batubara diperkirakan 236 juta ton.

TOBA berdiri tahun 2008 yang sebelumnya bernama PT Buana Persada Gemilang. Pemilik mayoritas TOBA adalah Toba Sejahtera 82,42%.

Setelah IPO, kepemilikan Toba Sejahtera menciut menjadi 73,79%, Bara Makmur 6,25%, Sinergi Sukses 5,1%, serta David dan Roby, masing-masing 0,75% dan 3,64% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: