JAKARTA. Sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan dan bagian dari tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat, Tokio Marine Life Insurance Indonesia bekerja sama dengan Happy Hearts Fund Indonesia melaksanakan program pembangunan kembali sekolah Taman Kanak-kanak Sayyid Islam dan SD MI Umul Khoir di Jalan Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Kegiatan ini sejalan dengan misi sosial Tokio Marine Life yang ingin memberikan akses lebih baik terhadap pendidikan anak-anak Indonesia. “Keterlibatan kami dalam pembangunan sekolah ini adalah salahsatu upaya untuk membantu mencerdaskan kehidupan anak-anak Indonesia,” ujar David J Beynon selaku Direktur Utama Tokio Marine Life melalui rilis yang diterima KONTAN, kemarin. Adapun, pemilihan TK Sayyid Islam dan SD MI Umul Khoir lantaran sudah dua tahun berturut-turut, kedua sekolah ini diterjang banjir. Sehingga, mengakibatkan bangunan rusak dan sejumlah fasilitas, seperti arena bermain, fasilitas belajar mengajar. Selain itu, kedua sekolah ini juga dinilai tidak memiliki fasilitas sanitasi yang layak.
Tokio Marine bangun sekolah di Cilincing
JAKARTA. Sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan dan bagian dari tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat, Tokio Marine Life Insurance Indonesia bekerja sama dengan Happy Hearts Fund Indonesia melaksanakan program pembangunan kembali sekolah Taman Kanak-kanak Sayyid Islam dan SD MI Umul Khoir di Jalan Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Kegiatan ini sejalan dengan misi sosial Tokio Marine Life yang ingin memberikan akses lebih baik terhadap pendidikan anak-anak Indonesia. “Keterlibatan kami dalam pembangunan sekolah ini adalah salahsatu upaya untuk membantu mencerdaskan kehidupan anak-anak Indonesia,” ujar David J Beynon selaku Direktur Utama Tokio Marine Life melalui rilis yang diterima KONTAN, kemarin. Adapun, pemilihan TK Sayyid Islam dan SD MI Umul Khoir lantaran sudah dua tahun berturut-turut, kedua sekolah ini diterjang banjir. Sehingga, mengakibatkan bangunan rusak dan sejumlah fasilitas, seperti arena bermain, fasilitas belajar mengajar. Selain itu, kedua sekolah ini juga dinilai tidak memiliki fasilitas sanitasi yang layak.