KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi geopolitik kembali memanas, seiring adanya konflik Israel-Iran. Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (Tokio Marine Indonesia) menilai peristiwa tersebut menjadi momentum penting bagi lini asuransi marine cargo. 

"Sebab, peristiwa itu menjadi momentum bagi lini asuransi marine cargo untuk menunjukkan ketahanan dan inovasi," ucap Presiden Direktur Asuransi Tokio Marine Indonesia Sancoyo Setiabudi kepada Kontan, Selasa (24/6).

Lebih lanjut, Sancoyo optimistis dapat menjaga kelancaran layanan bisnis asuransi marine cargo melalui pemantauan risiko secara real time, penyesuaian underwriting yang proaktif, dan kerja sama erat dengan nasabah untuk memilih rute yang lebih aman. 

Cetak Rekor Lagi, GOTO Catatkan EBITDA Positif di Kuartal II 2025

Baca Juga: AAJI Sambut Positif Pembentukan Database Polis Asuransi, Guna Tata Kelola Lebih Sehat

Sebagai bagian dari langkah antisipatif, dia bilang Tokio Marine Indonesia juga melakukan evaluasi berkala terhadap wilayah berisiko dan meningkatkan komunikasi agar setiap pengiriman tetap terlindungi dengan optimal.

Dalam menghadapi ketidakpastian geopolitik, Sancoyo menerangkan pihaknya secara aktif memantau zona risiko tinggi melalui kerja sama dengan mitra dan konsultan maritim. Dia menyebut informasi itu menjadi dasar bagi penyesuaian premi dan ketentuan polis yang lebih sesuai dengan kondisi lapangan. 

"Kami juga mendukung nasabah dalam memilih rute alternatif yang lebih aman, memberikan rekomendasi perlindungan logistik tambahan, serta memastikan kesiapan layanan klaim untuk menjamin ketenangan dan kepercayaan pelanggan," ujarnya.

Sancoyo mengatakan seluruh langkah tersebut diperkuat dengan koordinasi erat bersama mitra reasuransi dan evaluasi portofolio secara berkala untuk menjaga kesinambungan perlindungan.

Sementara itu, Sancoyo menyampaikan kinerja pendapatan premi asuransi marine cargo hingga Mei 2025 mengalami penurunan, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sayangnya, dia tak menyebutkan nilai penurunan tersebut.

Sancoyo hanya mengatakan penurunan tersebut merupakan bagian dari dinamika pasar. Namun, dia menyebut Tokio Marine Indonesia tetap optimistis lini asuransi marine cargo dapat menghasilkan kinerja positif hingga akhir tahun ini. Optimisme itu muncul karena perusahaan menerapkan strategi yang adaptif seperti pemantauan risiko, penyesuaian underwriting, diversifikasi jalur pelayaran, dan kesiapsiagaan klaim.

Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi lini asuransi marine cargo industri asuransi umum sebesar Rp 1,71 miliar pada kuartal I-2025. Nilai itu tumbuh tipis 0,5%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Jemaah Haji Meninggal Dapat Asuransi 2x Biaya Haji, Cek Aturan & Syarat Ganti Rugi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News