Tokio Marine Life disuntik dana Rp 600 miliar



JAKARTA. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia (TMLI) pada tahun ini mendapatkan suntikan modal dari induk perusahaan di  Jepang sebesar Rp 600 miliar. Penambahan modal ini sendiri akan digunakan untuk melakukan sejumlah ekspansi bisnis demi menunjang pertumbuhan bisnis perusahaan yang  baru berdiri selama 20 bulan ini. 

Presiden Direktur dan CEO TMLI, David J. Beynon mengatakan suntikan modal ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis TMLI selama 3 tahun mendatang. Pada tahun ini sendiri, TMLI telah menganggarkan dana sebesar Rp 340 miliar untuk melakukan ekspansi seperti pembukaan 4 cabang baru hingga akhir tahun. Saat ini cabang TMLI sendiri berjumlah 10 kantor cabang dan 3 kantor penjualan agen yang berada di sejumlah kota besar seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Tasik, Semarang, Solo, Jogjakarta, dan Pontianak. 

"Empat cabang baru akan berada di BSD, Magelang, Malang, dan Samarinda,"ujar Wakil Presiden Direktur TLMI, Edy Purwanto. 


Selain itu, suntikan dana segar tersebut juga digunakan TMLI untuk melakukan pilot project berupa pemasangan iklan di televisi agar bisa meningkatkan penjualan produk asuransi tradisional. David bilang saat ini Tokio Marine Life mempunyai dua produk asuransi jiwa tradisional yang preminya sanga terjangkau hanya sebesar Rp 60.000 per bulan atau sebesar Rp 2000 per hari yang ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah dengan jumlah klaim maksimal sebesar Rp 150 juta. 

Untuk bisa meningkatkan penjualan produk tradisional tersebut dan menjangkau lebih banyak masyarakat maka digunakanlah strategi marketing melalui iklan televisi. Dengan begitu, diharapkan masyarakat tergerak untuk menghubungi TLMI melalui telepon, SMS, atau website. "Dalam 4 bulan terakhir, sudah ada 60.000 telepon masuk dengan sekitar 800 polis terjual," ujar David. 

Setelah pilot project ini selesai hingga akhir tahun, TMLI sudah berenacana untuk membentuk joint financing dengan salah satu perusahaan di Afrika Selatan, Hollad, untuk mengembangkan jalur distirbusi direct marketing ini. David bilang kemungkinan besar kerjasama dengan Hollad ini baru berjalan pada paruh waktu pertama 2015. 

Dengan kerjasama tersebut diharapkan jalur distribusi direct marketing bisa lebih besar hingga mencapai 15% dan penjualan polis sebesar 10.000 polis baru. "karena volume polis harus besar, biaya untuk mengiklankan di televisi juga besar," ujarnya. 

TLMI sendiri menargetkan bisa mencapai pendapatan premi sebesar Rp 150 miliar pada tahun lalu dan Rp 470 miliar pada 2017 mendatang. Pada 2013 sendiri TMLI telah memperoleh premi sebesar Rp 26 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia