KONTAN.CO.ID - Jakarta. Andai Tatik Lusiasari (42 tahun) waktu itu tidak menerima tawaran untuk bergabung dengan Paguyuban SRC mungkin nasibnya tidak mujur seperti sekarang ini. Bagaimana tidak, sejak 2013 bergabung usaha toko kelontongnya terus bersinar sampai kini. Yap, Tatik adalah satu dari sekian pelaku usaha Toko Kelontong SRC yang sukses dan usahanya terus berkembang pesat. Padahal dulu waktu awal-awal merintis usaha, Tatik memulainya dengan membuka warung kelontong di tahun 2007. “Dulu warung kelontong saya ukurannya Cuma 3x3, jaman dulu etalase paling depan terus banyak gelantungan dagangan, dan yang kelihatan cuman mukanya aja,” katanya sambil mengenang. Waktu usaha belum seperti sekarang ini, Tatik mengaku sudah pasrah apalagi untuk kulakan barang ke mitra-mitra usaha juga banyak yang tidak mau menitipkan barang dagangan ke tokonya itu. Kondisi ini membuat Tatik sempat terpuruk. “Saya dulu juga pernah buka usaha pizza tapi tidak jalan karena tidak ada yang bisa menjalankan usaha itu hingga akhirnya tutup,” ujarnya,
Nah, di tengah kegundahannya tersebut kemudian di awal 2013 ada tawaran datang kepadanya untuk memperbaiki warung kelontongnya menjadi lebih rapi, bersih, terang dan nyaman untuk konsumen berbelanja. “Pas diajak gabung pertama kali saya ditawarkan mau gak dibina sama SRC agar tokonya punya identitas dan lebih maju,” katanya. Tak membutuhkan waktu lama, Tatik pun menerima tawaran tersebut. Dia menaruh harapan besar toko kelontongnya bisa lebih maju dari sekarang ini. “Setelah itu, beli rak makanan, dan dikasih lampu yang terang,” ujarnya. Tak ketinggalan pula lantainya diganti dengan lantai merah dan putih. Lewat pembinaan itulah Tatik akhirnya belajar bagaimana mengelompokan jenis-jenis makanan berdasarkan rak yang tersedia. “Jadi kebutuhan untuk mandi seperti sabun mandi, odol, sikat gigi, shampoo ada di rak tersendiri, begitu juga untuk makanan kering dan makanan ringan lainnya juga ada di rak terpisah, tidak campur aduk seperti warung saya dulu,” tandasnya. Tatik juga mendapat pembinaan bagaimana mempromosikan barang lewat undian berhadiah motor. Mulai diberi pelatihan strategi bisnis, sehingga konsumen mulai memilih untuk berbelanja di toko kelontongnya tersebut. “Sekarang hampir setiap hari toko saya ramai. Sehari pendapatan bisa mencukupi kebutuhan pokok, bahkan lebih,” ujarnya. Sejak tokonya maju itulah mulai banyak supplier berdatangan untuk menitipkan barang dagangan ke tokonya itu. Mereka berasal dari para mitra usaha, UKM, perusahaan ritel makanan dan barang warga sekitar. “Warga sekitar juga banyak yang menitipkan barang dagangan disini seperti makanan kering, donat, dan banyak lagi lainnya,” katanya. Yang serunya lagi, toko kelontong milik Tatik ini juga sudah menerapkan sistem pembayaran melalui fasilitas Pojok Bayar. Lewat sistem pembayaran tersebut maka toko kelontong masa kini yang tergabung dalam jaringan SRC menerima pembayaran transaksi belanja, dan tagihan lewat sistem digital. “Beli token listrik, bayar pulsa, bisa dilakukan dengan Pojok Bayar sebagai bentuk kemudahan dan kenyamanan bagi para konsumen dalam berbelanja,” tandasnya. Sama seperti Toko Kelontong masa kini SRC lainnya, disini pun ada Pojok Lokal yang menampung barang dagangan dari warga sekitar untuk dijual. Produknya pun beragam mulai dari makanan camilan dengan kemasan plastik seperti makanan kering, emping, roti, donat dan banyak lagi lainnya. “Kurang lebih ada 25 produk lokal titipan warga yang dijual di toko kelontong ini, “ ujarnya. Tatik yang juga anggota Paguyuban Kabupaten Cirebon Kota (Ciko) mengaku sangat senang karena kini kehidupannnya sudah jauh lebih berubah dan bertambah maju pesat. Bahkan anggota paguyuban sudah mencapai 240 orang dan masih akan terus bertambah lagi. “Kami di paguyuban juga masih mendapatkan pelatihan bagaimana agar bisa sejahtera bersama sama. Saat ini kami masih menyamakan standar pelayanan dan kenyamanan toko kelontong SRC agar tidak ada lagi yang terpuruk. Sebab jika ada toko kelontong yang standarnya tidak sama maka akan membuat mitra usaha tidak mau melakukan partner kerjasama dengan toko kelontong binaan SRC tersebut,” tukasnya. Melalui pembinaan yang baik, Tatik sangat yakin bahwa anggota paguyuban SRC bisa semakin maju dan berkembang. Apalagi pembinaan yang dilakukan tidak sebatas dalam memberikan bantuan atau memfasilitasi usaha melainkan juga pendampingan hingga toko kelontong berkembang pesat. Hal inilah yang membuat semangat persaudaraan diantara sesama anggota paguyuban semakin solid.