Toko Tani solusi memotong rantai distribusi pangan



JAKARTA. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan Toko Tani Indonesia merupakan solusi permanen untuk memotong panjangnya rantai distribusi pangan yang dinilai mengakibatkan harga sampai ke konsumen tinggi saat ini.

"Kami potong rantai pasok yang panjang. Tadinya sembilan titik, dipotong jadi tiga. Produsen minyak goreng langsung masuk ke TTI, ke pasar, baru ke konsumen," katanya saat meresmikan Gedung Toko Tani Indonesia (TTI) Centre di Jakarta, Rabu (15/6).

Hadir dalam peresmian tersebut Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf.


Pada kesempatan itu, Amran menegaskan Gedung Sentral TTI akan memasok barang komoditas pangan cabang-cabang TTI.

Amran menyatakan, guna melancarkan fungsinya memotong rantai pasok, TTI bermitra dengan koperasi, PT Pos, dan PT Perhutani, selain itu Kementan juga menggandeng beberapa pelaku industri dalam melancarkan upaya memotong rantai pasok antara lain PT Charoen Pokphan, Bimoli, Japfa.

Menurut dia, para produsen nantinya akan memasok produk ke TTI dan ke pasar, setelah itu akan diteruskan ke konsumen.

"Upaya ini akan berlaku secara permanen, sehingga diharapkan harga di tingkat konsumen tidak terlalu tinggi," katanya.

Amran mengungkapkan tahun depan jumlah TTI akan ditambah lagi dari saat ini yang berjumlah 1.000 TTI.

Sementara itu komoditas pangan yang dijual antara lain di TTI tersebut yakni daging dari pasokan 1.000 ekor per hari, beras dengan stok 3 ton per hari, minyak goreng 1 ton per hari, bawang merah 8 ton per hari, ayam 1 ton per hari, bawang putih 0,5 ton per hari dan gula pasir 2 ton per hari.

Mentan menyatakan, Gedung Sentral TTI terbuka untuk umum sehingga seluruh masyarakat dapat membeli bahan kebutuhan pokok di sana, namun, untuk setiap produk dibatasi pembelian maksimal 2 kilogram (kg) per hari.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan pasar murah di Gedung Sentral TTI Pasar Minggu tersebut akan digelar hingga akhir tahun ini dengan harga penjualan daging sapi Rp75.000 per kg, gula pasir Rp12.000 per kg, beras Rp7.900 per kg dan ayam Rp30.000 per ekor.

Kemudian untuk bawang merah dijual seharga Rp23.000 per kg, cabai Rp16.000 per kg, minyak goreng Rp9.500 per liter dan bawang putih Rp22.000 per kg.

Amran menyatakan, dalam waktu yang bersamaan pemerintah membuka 4.000 titik pasar murah di seluruh Indonesia untuk menekan harga pangan yang tinggi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan