Toko-toko dibuka, penjualan ritel Inggris meningkat



KONTAN.CO.ID - LONDON. Penjualan ritel Inggris melonjak pada April dikarenakan masyarakat mulai berbelanja pakaian baru saat toko-toko mulai dibuka kembali setelah berbulan-bulan ditutup.

Volume penjualan di bulan April melonjak 9,2% secara year-on-year  dan melebihi perkiraan rata-rata sebanyak dua kali lipat. Pada bulan sebelumnya penjualan ritel juga naik hingga 5,1%. Di bulan April ini, penjualan pakaian mengalami peningkatan hampir 70%.

Dengan adanya tanda terbaru dari pemulihan ekonomi yang kuat di Inggris ini, mata uang sterling naik sedikit terhadap dolar AS.


"Peritel fesyen (dulu) adalah penerima manfaat utama dari pembukaan kembali taman bir dan 'aturan enam malam' kembali," kata Aled Jones, kepala ritel di Lloyds Bank seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/5).

Baca Juga: Data terbaru buktikan efektivitas dua dosis vaksin AstraZeneca mencapai 90%

Penjualan ritel Inggris sekarang mencapai 10,6% di atas level negara tersebut pada Februari 2020, sebelum pandemi melanda. 

Toserba Debenhams menutup toko terakhirnya bulan ini setelah lebih dari 240 tahun berdagang, meskipun nama mereknya telah dibeli oleh pengecer online Boohoo.

Pengecer seperti toko pakaian dan furnitur yang digolongkan pemerintah sebagai tidak penting tidak dapat membuka kembali untuk pembeli di Inggris hingga 12 April, karena terpaksa tutup pada awal Januari.

Sementara itu, pangsa belanja ritel online turun menjadi 30,0% pada April dari 34,7% pada Maret, terendah sejak Desember.

Pembuat kebijakan Bank of England terus mencermati penjualan ritel dengan mengharapkan lonjakan pengeluaran karena rumah tangga yang lebih kaya untuk menghabiskan tabungan yang dibangun selama masa penguncian.

Namun pengecer harus bersaing dengan pub dan restoran yang baru dibuka kembali untuk mendapatkan bagian dari pendapatan yang dapat dibuang.

Survei sentimen konsumen terlama di Inggris, dari GfK menunjukkan sebelumnya pada hari Jumat bahwa moral telah kembali ke level Maret 2020 sebelum Inggris merasakan kekuatan penuh pandemi Covid-19.

Selanjutnya: Mutasi virus corona timbulkan gejala Covid-19 yang berbeda, ini cara mengenalinya

Editor: Herlina Kartika Dewi