KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren dan pertumbuhan aset kripto di Indonesia terus meningkat dan diminati oleh para investor, termasuk investor muda dan pemula. Pertumbuhan ini muncul seiring dengan kepercayaan dan kesadaran masyarakat atas investasi, ditambah tren naiknya nilai aset kripto sejak awal tahun 2021. Selain itu, keinginan untuk memiliki
passive income di samping pekerjaan tetap yang dimiliki juga menjadi salah satu faktor yang menarik investor untuk berinvestasi di aset kripto. Di sisi lain, masih banyak investor yang memulai investasi aset kripto akibat ikut-ikutan alias
fear of missing out (FOMO). Tipikal investor ini belum memahami setiap profil aset yang dipilih dan melakukan investasi karena ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cepat. Aliyah Natasya Msc CFP, Co-Founder dan CEO Value Magz yang juga merupakan
certified financial planner menjelaskan bahwa, setiap investasi pasti memiliki risiko. "Paling penting untuk menyesuaikan investasi dengan profil risiko masing-masing dan hindari penggunaan uang pinjaman dalam melakukan investasi,” kata dia.
Tokocrypto sebagai pedagang aset kripto yang pertama teregulasi Bappebti melihat bahwa pertumbuhan investor saat ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan
awareness terkait ekosistem aset kripto di Indonesia, terlebih banyak investor muda yang juga bergabung. “Momen ini menjadi peluang tapi juga tantangan bagi Tokocrypto untuk terus berkomitmen memberikan pengalaman transaksi yang aman dan nyaman untuk para investor. Juga memperkuat edukasi terkait ekosistem aset kripto kepada masyarakat,” ujar Nanda Ivens, CMO Tokocrypto dalam siaran pers, Rabu (16/6)
Baca Juga: Cara mencegah kerugian investasi uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Degocoin dll Komitmen Tokocrypto atas keamanan dan kemudahan penggunaan platform salah satunya diwujudkan dengan kemitraan strategis dengan layanan pembayaran digital GoPay. Melalui kemitraan ini, investor yang ingin bertransaksi di Tokocrypto bisa melakukan deposit dana dengan lebih mudah, praktis, dan cepat melalui GoPay. Dengan minimal Rp 50.000 rupiah, investor sudah bisa mulai berinvestasi di Tokocrypto. Selain melalui GoPay, pengguna juga bisa deposit dana lewat bank melalui metode transfer ATM, iBanking, dan mobile banking. Nanda menyebutkan, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk komitmen Tokocrypto dalam menghadirkan pengalaman deposit dana yang lebih praktis bagi investor melalui GoPay. Selain itu, pihaknya melihat adanya kemiripan profil dari pengguna GoPay dengan Tokocrypto yang didominasi generasi milenial. "Harapannya, bisa menarik lebih banyak lagi teman - teman pengguna GoPay yang mau mencoba investasi aset kripto dengan kemudahan ini dan kedepannya kami juga akan menghadirkan beragam program menarik bagi investor yang melakukan deposit di GoPay,” imbuh Nanda.
Baca Juga: Mulai dari Rp 5.000 sudah bisa beli aset kripto di Treasury.id Fibriyani Elastria, Chief of Marketing GoPay menyatakan, sejak awal pandemi, animo masyarakat untuk berinvestasi pakai GoPay terus meningkat di berbagai platform investasi. Data GoPay menunjukkan nilai transaksi GoPay untuk investasi naik hingga tujuh kali lipat. Hal inilah yang menjadi alasan GoPay untuk bekerja sama dengan Tokocrypto agar pengguna GoPay dapat semakin mudah berinvestasi dengan GoPay dan bebas memilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko pengguna. "Kami harap kolaborasi ini dapat mendorong sekaligus membangun kebiasaan berinvestasi, berapapun jumlahnya, untuk mencapai tujuan finansial mereka,” ujar Fibriyani. Selain itu, momen pertumbuhan investor ini juga dimanfaatkan Tokocrypto untuk memperkuat edukasi kepada publik terkait ekosistem aset kripto di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi para investor untuk mengenali profil aset kripto, melakukan teknik analisa yang tepat untuk memahami pasar, serta mempelajari teknologi
blockchain yang mendukungnya.
Baca Juga: Ini dia sederat aset kripto made in Indonesia “Edukasi secara gencar kami lakukan melalui platform Tokonews, memperkuat komunitas melalui berbagai kegiatan seperti
community sharing atau
crypto online class, dan aplikasi Kriptoversity. Kami juga menjalin kerjasama dengan GoPlay dimana kami akan melakukan live event Trading Bareng (Trabar) yang akan rutin dilaksanakan setiap minggu,” tambah Nanda. Demi memastikan keamanan dan kenyamanan investor untuk bertransaksi, Tokocrypto juga telah tersertifikasi ISO 27001 terkait sistem manajemen keamanan informasi dan juga ISO 27017 terkait keamanan informasi di komputasi awan. Hingga saat ini, Tokocrypto telah mencatatkan active trader mencapai >90.000 per minggu, volume transaksi harian mencapai kurang lebih US$ 60.000.000 dan total mobile apps download lebih dari 500.000 sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2020.
Baca Juga: Tokocrypto gandeng lembaga kliring ICH untuk pelaporan aset kripto Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati