Tokopedia angkat bicara soal Olga Syahputra



JAKARTA. Tokopedia mengklarifikasi iklan kontroversial yang mengatasnamakan toko dalam jaringan (daring) alias online tersebut. Sebelumnya, Senin (30/3) dini hari, beredar iklan di media sosial Facebook yang isinya tentang berita duka atas meninggalnya Olga Syahputra. Atas iklan yang tidak bertanggung jawab tersebut, pihak Tokopedia menjelaskan, sama sekali tidak terlibat.

Iklan tersebut menggunakan metode clickbait dengan klaim bahwa iklan tersebut terhubung dengan video rahasia pesan wasiat terakhir Olga Syahputra menjelang wafatnya. Kemudian, setelah mengklik iklan, pengunjung akan diarahkan menggunakan aplikasi Tokopedia agar bisa mengakses video itu.

URL tersebut tidak dapat diakses dan hanya menampilkan 403 Forbidden Error. Namun, sampai dini hari tadi, sekitar pukul 00.00 WIB, iklan kontroversial tersebut telah mendapatkan 11.373 like dan 748 komentar.


Melalui rilisnya, Senin (30/3), Tokopedia menegaskan hal-hal berikut:

  1. Kami ingin menegaskan, bahwa Tokopedia tidak pernah mempublikasikan iklan tersebut. Ini adalah tindakan pencemaran nama baik akan brand Tokopedia. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan tindakan ini dan mengidentifikasi pihak yang bertanggung-jawab atas kejadian ini.
  2. Kami telah menghubungi pihak Facebook dan meminta bantuan mereka untuk menelusuri siapa orang atau pihak yang bertanggung-jawab atas kejadian ini. Iklan ini merupakan pelanggaran berat terhadap hak cipta, penggunaan nama brand tanpa seizin, dan terlebih, merupakan pencemaran nama baik Tokopedia secara sengaja.
  3. Kami sadar hal ini dirancang dan dilakukan dengan niatan penuh untuk mencemarkan nama baik brand Tokopedia. Sifat postingan, cara eksekusi, biaya yang dikeluarkan, ruang waktu dari iklan ini di-posting semua mengarahkan ke kesimpulan iklan ini dibuat dengan pemahaman dan kemampuan teknis yang cukup tinggi. Kami sedang mencari tahu siapa pihak di balik kejadian ini dan akan mengambil segala tindakan untuk melindungi brand kami dari serangan sepihak seperti ini.
  4. Kami merasa sangat terpukul mengetahui ada pihak yang sungguh-sungguh berniat, menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, dan uang untuk melancarkan kampanye negatif seperti ini. Ketika ekosistem start-up teknologi di Indonesia sedang berkembang pesat, sorot mata dunia tertuju ke Indonesia, kejadian seperti ini dapat menjadi langkah mundur bagi kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Andri Indradie