KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi digital Indonesia potensial untuk terus bertumbuh baik dari sisi nilai maupun ekosistemnya. Sebagai salah satu pemain e-commerce terbesar, Tokopedia turut menopang sekaligus menikmati suburnya ekosistem ekonomi digital di Indonesia. External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menyampaikan, pandemi covid-19 selama 2020 membawa banyak pergeseran pada aspek hidup masyarakat. Teknologi dan digitalisasi kini bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan telah berkembang pesat menjadi sebuah kebutuhan. "Praktiknya, kini lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan kanal digital seperti Tokopedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mengurangi risiko penyebaran virus di tempat ramai," kata Ekhel saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (11/3).
Kondisi itu mendorong peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan Tokopedia. Sebelum pandemi atau pada Januari 2020, ada lebih dari 90 juta pengguna aktif Tokopedia. Jumlah itu telah bertambah menjadi lebih dari 100 juta pada Desember 2020. Pandemi, imbuh Ekhel, juga menjadi momentum bagi berbagai industri serta pegiat usaha seperti UMKM untuk mengakselerasi dan adopsi platform digital agar dapat mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Adapun jumlah penjual yang tergabung di Tokopedia saat ini tercatat lebih dari 10 juta penjual. Menurut Ekhel, hampir 100% adalah UMKM, bahkan 94%-nya merupakan penjual berskala ultra mikro. "Artinya ada peningkatan sebesar lebih dari 2,8 juta dari 7,2 juta penjual sejak sebelum pandemi Januari 2020 lalu." terangnya. Baca Juga: E-commerce terus tumbuh, kontributor ekonomi digital semakin bervariasi Hal itu turut mendorong peningkatan transaksi pada berbagai kategori Tokopedia. Kategori makanan dan minuman, kesehatan, perawatan hewan, buli dan pertukangan, menjadi lima kategori dengan peningkatan transaksi paling tinggi menjelang akhir tahun 2020.