KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rencana merger Gojek dan Tokopedia ternyata belum mencapai garis finish. Jurubicara Tokopedia membantah bahwa kedua perusahaan rintisan (startup) paling bernilai di Indonesia itu sudah meneken perjanjian merger. "Kami tidak bisa berkomentar pada spekulasi pasar. Jika ada aksi korporasi, kami pasti akan kasih kabar," ujar Nuraini Razak, VP of Corporate Communications Tokopedia kepada Kontan.co.id, Rabu (10/3). Informasi yang berkembang menyebutkan, Gojek dan Tokopedia telah menandatangani Conditional Sales Purpose Agreement (CSPA) yang menjadikan proses merger semakin dekat.
Kesepakatan itu kabarnya berisi porsi kepemilikan Gojek pasca merger sebanyak 60% dan sisanya menjadi hak Tokopedia. Tapi, bantahan dari Tokopedia menjadikan informasi tersebut kembali mentah. Aksi korporasi besar yang melibatkan Gojek dan Tokopedia telah menyita perhatian publik sejak awal tahun ini. Kedua perusahaan yang menaungi lebih dari 12 juta mitra UMKM itu didukung oleh investor sejenis seperti Google, Temasek Holding dan Sequioa Capital India. Berbagai spekulasi terus menyertai rencana penggabungan dua ekosistem bisnis yang memiliki pasar berbeda itu. Salah satunya terkait valuasi perusahaan hasil merger yang ditaksir mencapai U$$ 35-US$ 40 miliar.