Tol atas Laut Jawa tergantung presiden baru



JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama 19 anak perusahaannya kini memang tengah mempersiapkan studi kelayakan proyek pembangunan tol atas laut pulau Jawa. Namun sayangnya sinyal dilanjutkannya atau tidak pengerjaan tersebut hingga kini masih harus menunggu keputusan pemerintah.

PT Jasa Marga Tbk sendiri sebagai perusahaan penanggung jawab rencana pembangunan tol atas laut Jawa itu tetap menargetkan studi kelayakan yang sedang dilakukannya bisa rampung pada akhir Juli nanti. Kata Adit, setelah rampung, hasil tersebut akan disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk dimintakan perserutuan pemerintah.

“Nanti tergantung siapa presidennya. Pokoknya fs (feasibility study) diumumkan setelah ada presiden baru,” kata Adityawarman, Direktur PT Jasa Marga Tbk kemarin malam (22/7).


Menurutnya sejauh ini berdasarkan hasil studi kelayakan, tim masih tetap pada rencana semula untuk membuat tol tersebut 60% berada di darat dan sisanya 40% diatas laut. Kata Adit jika tol ini sepenuhnya dibangun diatas laut maka ia tidak akan bisa merangsang pertumbuhan perekonomian. Rencananya akan ada sekitar 7 kawasan industri yang disambungkan oleh jalur darat proyek tersebut. “Nanti lewat beberapa tempat seperti Demak, Rembang, Cepu dan Bojonegoro,” imbuhnya.

Pembangunan tol diatas laut Jawa ini dicetuskan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ia mengaku sengaja menggulirkan ide tersebut untuk mengurangi kemacetan pantura yang sudah cukup parah. Rencananya proyek ini akan digarap oleh sekitar 19 perusahaan BUMN dengan nilai investasi mencapai RP 150 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto