JAKARTA. Pemerintah mengatakan tak ambil pusing siapa pun yang akan mengerjakan ruas tol Ciawi-Sukabumi, bagi pemerintah yang penting ruas tol sepanjang 45 kilometer (km) itu bisa jalan. Hal itu diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (Men PU), Djoko Kirmanto, Jumat (15/2). "Saya tak mempersoalkan siapa pihak yang membangun, yang penting bagi saya jalannya jadi," katanya. Sekadar informasi, tol Ciawi-Sukabumi ini mangkrak selama beberapa tahun karena masalah pembebasan lahan. Untuk itu pemerintah berharap tol yang beralih dari Bakrie Toll Road ke MNC Group ini bisa dimulai lagi proses realisasinya. Menurut Djoko hingga kini pihaknya masih mendapat laporan mengenai progres pembebasan lahan untuk ruas ini. Proses pembebasan itu diakui Djoko terus berjalan walaupun berjalan lambat. Lebih jauh, ia menyebut bahwa tol ini banyak sekali manfaatnya, karena itu sangat disayangkan apabila terbengkalai begitu saja. "Urusan perpindahan pemegang saham atau akuisisi perusahaan, biarlah menjadi urusan business to business (B to B)," ucapnya. Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PU, Danis Hidayat Sumadilaga menambahkan bahwa pembangunan jalan tol ini sangat penting karena bisa meningkatkan akses dan mobilitas ke arah selatan. "Tol ini akan membuat potensi ekonomi Jawa Barat bagian selatan bisa terakselerasi dengan baik," katanya. Asal tahu saja, MNC Group sebelumnya disebut-sebut telah mengalokasikan Rp 7,8 triliun untuk ruas tol ini. Sementara untuk pembebasan lahan di ruas ini sudah mencapai 40 persen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tol Ciawi Sukabumi diharapkan segera terwujud
JAKARTA. Pemerintah mengatakan tak ambil pusing siapa pun yang akan mengerjakan ruas tol Ciawi-Sukabumi, bagi pemerintah yang penting ruas tol sepanjang 45 kilometer (km) itu bisa jalan. Hal itu diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (Men PU), Djoko Kirmanto, Jumat (15/2). "Saya tak mempersoalkan siapa pihak yang membangun, yang penting bagi saya jalannya jadi," katanya. Sekadar informasi, tol Ciawi-Sukabumi ini mangkrak selama beberapa tahun karena masalah pembebasan lahan. Untuk itu pemerintah berharap tol yang beralih dari Bakrie Toll Road ke MNC Group ini bisa dimulai lagi proses realisasinya. Menurut Djoko hingga kini pihaknya masih mendapat laporan mengenai progres pembebasan lahan untuk ruas ini. Proses pembebasan itu diakui Djoko terus berjalan walaupun berjalan lambat. Lebih jauh, ia menyebut bahwa tol ini banyak sekali manfaatnya, karena itu sangat disayangkan apabila terbengkalai begitu saja. "Urusan perpindahan pemegang saham atau akuisisi perusahaan, biarlah menjadi urusan business to business (B to B)," ucapnya. Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PU, Danis Hidayat Sumadilaga menambahkan bahwa pembangunan jalan tol ini sangat penting karena bisa meningkatkan akses dan mobilitas ke arah selatan. "Tol ini akan membuat potensi ekonomi Jawa Barat bagian selatan bisa terakselerasi dengan baik," katanya. Asal tahu saja, MNC Group sebelumnya disebut-sebut telah mengalokasikan Rp 7,8 triliun untuk ruas tol ini. Sementara untuk pembebasan lahan di ruas ini sudah mencapai 40 persen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News