YOGYAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) selaku operator jalan tol berencana menerapkan sistem Contra Flow atau melawan arus di Jalan Tol dalam kota, dari arah Cawang menuju Semanggi sepanjang 3 kilometer mulai dari Kuningan hingga Semanggi. "Kami akan mulai uji coba pada 1 Mei 2012 mendatang," ungkap Adityawarman, Direktur Utama JSMR saat berdiskusi bersama wartawan di Yogyakarta, Kamis malam (26/4). Menurutnya, sistem Contra Flow atau sistem melawan arus ini akan dilakukan pada satu jalur di ruas jalan tol Semanggi menuju Cawang. Hal ini dilakukan karena rasio kepadatannya tak sepadan dengan arus sebaliknya. "Rasio kepadatan di Cawang menuju Semanggi 1.46 pada pagi hari terutama jam sibuk," kata Adityawarman. Diharapkan dengan pemakaian satu jalur tambahan lawan arus ini, pihaknya dapat menekan rasio kepadatan hingga 1,06 setiap pagi di jam sibuk. Menanggapi kekhawatiran penumpukan kendaraan dari arah sebaliknya, Adityawarman menepisnya. Ia bilang rasio kepadatan mobil dari arah Semanggi menuju Cawang rasionya 0,7 setiap pagi hari di jam sibuk yakni pukul 06.00-10.00 WIB. "Jika sebelumnya dari kedua arah masing-masing memiliki 3 ruas jalan, maka setiap pagi mulai 1 Mei mendatang akan menjadi 4 ruas dan sebaliknya 2 ruas," terang Adityawarman. Agar rencana ini lancar, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) serta kepolisian. Sebagai antisipasi jika terjadi penumpukan kendaraan dari arah Semanggi menuju Cawang akibat Jasda Marga mempersilakan kendaraan memakai bahu jalan. "Kami akan memantau dengan seksama eksekusinya dilapangan," terang Adityawarman. Hasanudin, Direktur Operasional JSMR menyebutkan, jika Contra Flow tersebut gagal maka pihaknya akan mengembalikan ke posisi awal. Ia menambahkan, fakta bahwa jalan tol dalam kota sulit untuk diperlebar, sehingga JSMR berusaha mencari solusi terbaik.
Tol dalam kota dipersiapkan bisa melawan arus
YOGYAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) selaku operator jalan tol berencana menerapkan sistem Contra Flow atau melawan arus di Jalan Tol dalam kota, dari arah Cawang menuju Semanggi sepanjang 3 kilometer mulai dari Kuningan hingga Semanggi. "Kami akan mulai uji coba pada 1 Mei 2012 mendatang," ungkap Adityawarman, Direktur Utama JSMR saat berdiskusi bersama wartawan di Yogyakarta, Kamis malam (26/4). Menurutnya, sistem Contra Flow atau sistem melawan arus ini akan dilakukan pada satu jalur di ruas jalan tol Semanggi menuju Cawang. Hal ini dilakukan karena rasio kepadatannya tak sepadan dengan arus sebaliknya. "Rasio kepadatan di Cawang menuju Semanggi 1.46 pada pagi hari terutama jam sibuk," kata Adityawarman. Diharapkan dengan pemakaian satu jalur tambahan lawan arus ini, pihaknya dapat menekan rasio kepadatan hingga 1,06 setiap pagi di jam sibuk. Menanggapi kekhawatiran penumpukan kendaraan dari arah sebaliknya, Adityawarman menepisnya. Ia bilang rasio kepadatan mobil dari arah Semanggi menuju Cawang rasionya 0,7 setiap pagi hari di jam sibuk yakni pukul 06.00-10.00 WIB. "Jika sebelumnya dari kedua arah masing-masing memiliki 3 ruas jalan, maka setiap pagi mulai 1 Mei mendatang akan menjadi 4 ruas dan sebaliknya 2 ruas," terang Adityawarman. Agar rencana ini lancar, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) serta kepolisian. Sebagai antisipasi jika terjadi penumpukan kendaraan dari arah Semanggi menuju Cawang akibat Jasda Marga mempersilakan kendaraan memakai bahu jalan. "Kami akan memantau dengan seksama eksekusinya dilapangan," terang Adityawarman. Hasanudin, Direktur Operasional JSMR menyebutkan, jika Contra Flow tersebut gagal maka pihaknya akan mengembalikan ke posisi awal. Ia menambahkan, fakta bahwa jalan tol dalam kota sulit untuk diperlebar, sehingga JSMR berusaha mencari solusi terbaik.