JAKARTA. Konstruksi jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Kebon Jeruk-Ciledug Raya sudah hampir rampung 100% dan siap untuk dioperasikan. Sementara itu, konstruksi dari Ciledug-Ulujami sejauh ini belum bisa dilaksanakan karena ada sedikit hambatan lahan. Direktur PT Jakarta Marga Raya, Ngurah Wirawan menjelaskan bahwa 97 bidang tanah sudah berhasil dibebaskan dengan jumlah yang berbeda-beda. Dan saat ini tinggal tersisa 20 bidang tanah lagi atau hanya sekitar 1,5% dari total lahan yang dibutuhkan. "Kami sudah konsinyasi ke Pengadilan terkait 20 bidang tanah itu dan diharapkan akhir tahun bisa rampung," ujar Ngurah, Selasa (10/12). Ia melanjutkan bahwa untuk konstruksi dari Ciledug-Ulujami diperkirakan hanya akan memakan waktu sekitar 5 bulan, sehingga jika konstruksi dimulai awal tahun 2014, maka pertengahan 2014 proyek JORR W2 sudah bisa dioperasikan seluruhnya. Mengenai ruas dari Kebon Jeruk-Ciledug Raya ini, ia bilang pihaknya sudah mengajukan surat ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) agar bisa digunakan untuk kendaraan golongan I. "Kami menyadari jika ini dibuka untuk semua golongan kendaraan, maka justru akan menambah kemacetan di pintu keluar tol tersebut," katanya. Selain ke BPJT, ia bilang sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melakukan rekayasa lalu lintas pada wilayah Ciledug Raya ini. Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menegaskan ke khawatirannya jika JORR W2 dibuka hanya sampai Ciledug dapat menyebabkan kemacetan di wilayah itu. Ia pun mengaku belum menerima laporan terkait upaya untuk mengatur lalu lintas sehingga ruas tol ini bisa segera dibuka. Ruas tol ini membentang sepanjang 7,7 kilometer (km) dengan investasi sebesar Rp 2,2 triliun. Konsesi jalan tol ini adalah PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) yang 65% dimiliki Jasa Marga dan 35% Jakarta Marga Raya yang merupakan anak usaha PT Jakarta Propertindo, salah satu BUMD DKI Jakarta. Operasional tol ini sudah sangat dinantikan oleh banyak pihak, baik kendaraan pribadi maupun perusahaan angkutan dan logistik karena tak perlu lagi melewati tol dalam kota.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tol JORR W2 sudah siap 98,5%
JAKARTA. Konstruksi jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Kebon Jeruk-Ciledug Raya sudah hampir rampung 100% dan siap untuk dioperasikan. Sementara itu, konstruksi dari Ciledug-Ulujami sejauh ini belum bisa dilaksanakan karena ada sedikit hambatan lahan. Direktur PT Jakarta Marga Raya, Ngurah Wirawan menjelaskan bahwa 97 bidang tanah sudah berhasil dibebaskan dengan jumlah yang berbeda-beda. Dan saat ini tinggal tersisa 20 bidang tanah lagi atau hanya sekitar 1,5% dari total lahan yang dibutuhkan. "Kami sudah konsinyasi ke Pengadilan terkait 20 bidang tanah itu dan diharapkan akhir tahun bisa rampung," ujar Ngurah, Selasa (10/12). Ia melanjutkan bahwa untuk konstruksi dari Ciledug-Ulujami diperkirakan hanya akan memakan waktu sekitar 5 bulan, sehingga jika konstruksi dimulai awal tahun 2014, maka pertengahan 2014 proyek JORR W2 sudah bisa dioperasikan seluruhnya. Mengenai ruas dari Kebon Jeruk-Ciledug Raya ini, ia bilang pihaknya sudah mengajukan surat ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) agar bisa digunakan untuk kendaraan golongan I. "Kami menyadari jika ini dibuka untuk semua golongan kendaraan, maka justru akan menambah kemacetan di pintu keluar tol tersebut," katanya. Selain ke BPJT, ia bilang sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melakukan rekayasa lalu lintas pada wilayah Ciledug Raya ini. Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menegaskan ke khawatirannya jika JORR W2 dibuka hanya sampai Ciledug dapat menyebabkan kemacetan di wilayah itu. Ia pun mengaku belum menerima laporan terkait upaya untuk mengatur lalu lintas sehingga ruas tol ini bisa segera dibuka. Ruas tol ini membentang sepanjang 7,7 kilometer (km) dengan investasi sebesar Rp 2,2 triliun. Konsesi jalan tol ini adalah PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) yang 65% dimiliki Jasa Marga dan 35% Jakarta Marga Raya yang merupakan anak usaha PT Jakarta Propertindo, salah satu BUMD DKI Jakarta. Operasional tol ini sudah sangat dinantikan oleh banyak pihak, baik kendaraan pribadi maupun perusahaan angkutan dan logistik karena tak perlu lagi melewati tol dalam kota.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News