Tol Laut Melayani 39 Trayek pada Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa program tol laut mampu menjamin distribusi barang ke daerah Terpencil, Tertinggal, Terdepan dan Perbatasan (T3P).

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Hartanto mengatakan, penyelenggaraan tol laut yang melayani daerah T3P diluncurkan pada November tahun 2015. Tol laut terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari jumlah trayek, muatan dan armada kapal. 

"Pada tahun 2024 tol laut melayani 39 trayek yang menggunakan 37 kapal dan menyinggahi 109 pelabuhan dengan pola subsidi operasional kapal, titip kontainer, dan titip muatan," ujar Hartanto kepada Kontan.co.id, Selasa (13/8).


Adapun capaian voyage per bulan Agustus sebesar 62,1% dengan jumlah muatan berangkat dan muatan balik sebanyak 18.681 Teus. Dia berharap program tol laut dapat menjamin ketersediaan barang untuk menurunkan disparitas harga barang dari dan ke daerah T3P.

Baca Juga: Tol Laut Belum Optimal Menekan Harga Barang

Tol laut juga diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga kesinambungan pelayanan penyelenggaraan angkutan barang dari dan ke daerah T3P.

Kemenhub juga mengatakan bahwa tol laut dapat mendistribusikan barang pada kegiatan angkutan pada hari besar keagamaan dan tahun baru; dan/atau kegiatan angkutan untuk bantuan bencana alam, dan bantuan kemanusiaan. 

Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan bahwa sejauh ini program tol laut telah mencapai salah satu tujuannya mendistribusikan bapokting menjangkau ke seluruh pelosok tanah air yakni ke daerah T3P. Hal ini berarti bahwa negara telah hadir di sana.

"Tetapi untuk menyamakan harga kebutuhan pokok tersebut masih belum bisa dilakukan, karena banyak faktor yang mempengaruhi," ujar Carmelita kepada Kontan.co.id, Selasa (13/8).

Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp 52,56 Triliun Hingga Mei 2024 untuk Redam Inflasi

Menurut Carmelita, yang harus diperhatikan agar program ini tetap bisa diteruskan adalah harus memperbanyak mekanisme hub & spoke dengan memanfaatkan armada komersil yang sudah menjalani rute pelabuhan-pelabuhan besar. Dengan demikian, kapal-kapal tol laut nantinya tinggal mengambil bapokting tol laut, dari pelabuhan-pelabuhan spoke. 

"Sehingga dengan demikian bisa menekan biaya subsidi," ucap Carmelita. 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pada 10 tahun ke belakang terus dibangun konektivitas tol laut dan angkutan perintis. Saat ini, tol laut memiliki 191 trayek dengan pertumbuhan 11% per tahun. 

Total muatan kontainer berangkat berjumlah 84.609 ton dengan muatan kontainer balik berjumlah 26.362 ton. Sedangkan total muatan non-kontainer berangkat berjumlah 530.403 teus dengan muatan non-kontainer balik berjumlah 27.551 teus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati