Tol laut menekan disparitas harga antar daerah 40%



KONTAN.CO.ID - Program tol laut yang digagas pemerintahan Jokowi - JK dianggap telah mampu menekan disparitas harga barang di sejumlah daerah hingga 40%. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan melihat data yang telah diolah oleh berbagai Kementerian.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut, Kemenhub, Bay M. Hasani mengatakan berdasarkan data yang diolah dari beragam institusi, harga bahan pangan pokok seperti beras dan gula turun berkisar 6% hingga 23% di sembilan wilayah.

Selain itu, harga semen di Kabupaten Puncak Jaya, Papua yang semula mencapai Rp2,5 juta per sak kini turun 28% menjadi Rp1,8 juta. Begitu pula di Wamena, harga semen turun hingga 40% menjadi Rp 300.000 per sak.


"Itu memang baru sampai ke Wamena. Belum lagi diangkut ke perintis, dan ke pedalaman. Makanya wajar harganya bisa sampai jutaan. Harganya akan lebih murah lagi kalau kita sudah operasikan jembatan udara dengan perintis kargo udara dan subsidi kargo udara," jelas Bay saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (16/8).

Ia mengatakan, selain itu hal yang penting juga adalah stabilitas harga dan ketersediaan barang. Harga tidak lagi fluktuatif atau naik turun karena dengan tol laut, angkutan barang lebih terjadwal.

Adanya tol laut juga menciptakan ketersediaan barang yang sebelumnya tidak pernah ada di daerah. "Barang-barang tersebut mungkin menjangkau wilayah pelosok karena pemerintah memberikan subsidi angkutan," tutur Bay.

Hingga saat ini, ada 10 rute tol laut yang sudah berjalan. Dua rute lain bakal segera menyusul. Total pelabuhan yang bakal disinggahi mencapai 41 pelabuhan, mulai dari Natuna dan Enggano di Kawasan Indonesia Barat hingga Namrole, Wasior, Saumlaki, Kisad, Namrole, dan Waingapu di Kawasan Indonesia Timur.

Adapun, dari 13 rute tol laut, sebanyak enam rute digarap oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia Persero (Pelni), sedangkan sisanya digarap empat perusahaan swasta lewat skema lelang.

Ke depannya, Kemenhub berencana memadukan tol laut dengan program jembatan udara untuk semakin mengurangi kesenjangan harga barang. Bay menjelaskan pemerintah akan memberikan subsidi dengan dua skema untuk angkutan udara ke wilayah pelosok seperti Puncak Jaya.

"Dari pelabuhan ke bandara juga akan kami subsidi sehingga, nanti akan kami buka lelang atau penugasan ke BUMN," paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto