Tol laut tambah 5 rute tahun depan



JAKARTA. Program tol laut terus dikembangkan. Bahkan, tahun depan pemerintah bakal menambah lima rute tambahan yang ini terdiri dari dua rute trayek baru, dan tiga trayek crossing dari rute lama yang sudah ada.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemhub) A. Tonny Budiono menyatakan, saat ini lima rute tambahan itu sedang dalam tahap pelelangan. "Januari diharapkan sudah bisa opersi," kata Tonny, Rabu (7/12).

Proses pelelangan dijadwalkan pada minggu kedua atau ketiga Desember ini. Dengan tambahan trayek baru ini, diharapkan upaya penurunan harga-harga kebutuhan pokok di wilayah timur semakin cepat.


Adapun lima trayek tambahan itu adalah, Tanjung Perak-Bau-Bau (3.930 kilometer), Tanjung perak-Pulau Sebatik (1.880 kilometer), Tanjung Perak-Kisar (3.192 kilometer), Tanjung perak-Wanci (3.426 kilometer), dan Tanjung Perak-Kalabahi (3.874 kilometer).

Sementara itu, rute trayek yang sudah berjalan saat ini adalah Tanjung perak-Wanci (3.426 kilometer), Tanjung Perak-Kalabahi (3.874 kilometer), Tanjung perak-Maumere (2.090 kilometer), Tanjung Perak-Bau-Bau (3.930 kilometer), Makassar-Tahuna (2.716 kilometer) dan Tanjung Priok-Pontianak (1.391 kilometer).

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemhub Bay Mokhammad Hasani mengatakan, anggaran yang diberikan untuk program tol laut tahun depan adalah Rp 380 miliar. Tahun ini dengan enam rute trayek yang ada anggaran yang diberikan mencapai Rp 220 miliar.

Bagi swasta yang ikut tender program tol laut ini, Bay bilang bila perusahaan wajib memiliki cadangan kapal. Sehingga, bila terjadi persoalan dari kapal yang ikut program tol laut tersebut masih dapat diganti dengan kapal yang lain. "Swasta, kami wajibkan ada kapal penganti. Kalau ada docking (perawatan) kapal pengganti masuk," ujar Bay.

Selain menambah rute baru, skema lain yang dilakukan untuk menurunkan disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah timur Indonesia adalah membangun pusat-pusat logistik yang diberinamah rumah kita. Pembanguan tersebut diinisiasi dari kerjasama antara pelindo dengan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), PT RNI, PT Perinus, PT PPI.

Beberapa titik pembangunan pusat logistik itu adalah Natuna, Timika, Tahuna, Manukwari/Marauke, Rote, Waingapu dan loweleba. Dengan adanya pusat logistik itu, diharapkan kapal pengangkut yang berjalan di rute tersebut akan terisi pada saat pergi maupun pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto