Tol Trans Jawa Terganjal Pembebasan Lahan



JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan pembangunan proyek jalan tol trans jawa masih terganjal masalah pembebasan lahan. Meskipun Menteri Keuangan sudah menetapkan landscaping dan pembentukan BLU Jalan Tol. 

Hal tersebut disampaikan Menteri PU usai rapat tentang perkembangan pembangunan jalan tol di Istana Wapres, Selasa (6/8). Rapat tersebut turut dihadiri menteri Kehutanan MS Kaban, Menteri Pertanian Anton Apriantono dan Menneg BUMN Sofyan Djalil  Menteri PU menjelaskan dari total panjang jalan Anyer-Banyuwangi sepanjang 1200 Km, 266 km sudah dibangun jalan tol. Mulai Merak-Jakarta, Jakarta-Cikampek, Semarang, Surabaya dan Gempol. Sementara sisa ruas yang belum digarap meliputi Cikampek Palimanan, Kanci, Semarang, Solo, Ngawi, Mojokerto dan Surabaya. "

Kontrak konsesinya sudah ada, tarif awal sudah ada, tapi ada masalah pembebasan lahan dengan masyarakat," tambah Djoko. Djoko menambahkan sebetulnya dukungan Menkeu sudah sangat besar, hanya saja kebijakan landscaping tidak serta merta dapat menghilangkan masalah tanah. Menteri PU menyatakan, ia telah sepakat dengan Menhut, Menneg BUMN dan Mentan untuk menggunakan lahan sawah, hutan dan lahan perhutani yang akan dilintasi jalan tol. "Rugi sebenarnya sawah dijadikan jalan tol, tapi apa boleh buat, tol trans jawa harus dibangun," katanya  Ia juga menjanjikan akan memberikan harga yang pantas kepada para petani yang sawahnya harus digusur untuk proyek pembangunan tol trans jawa. Menteri PU juga akan menyediakan sawah di luar Jawa untuk mengganti sawah tersebut. Antara lain di pulau Buru, dan Merauke Papua, "Masih ada puluhan ribu hektar yang bisa dikembangkan di sana," tambahnya. Departemen PU juga telah sepakat dengan Menhut untuk mengganti lahan hutan yang dilewati Jalan tol trans jawa. "Saya sudah sepakat dengan Menhut, akan diganti, yang di Jawa kena 1 hektar, maka diganti 2 hektar di tempat lain," terang Djoko. Sementara Menteri Pertanian mengungkapkan, total sawah yang akan digusur untuk proyek jalan tol trans jawa awalnya mencapai 1.000 ha, tapi telah disusutkan menjadi 680 ha. "Kita akan cari gantinya di luar Jawa," janji Anton.


Ia juga menjanjikan pemerintah akan memberikan harga yang pantas bagi petani yang sawahnya terkena proyek jalan tol. Ia juga menjamin proyek tol ini tidak akan mengurangi total produksi beras karena ada sawah yang dikorbankan. "Pemerintah kan punya program rutin, tahun ini kita rencanakan penambahan lahan sawah 40 ribu ha di luar jawa," katanya .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test