KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada Selasa (14/6/2022), Amerika Serikat mendukung pernyataan Taiwan bahwa selat yang memisahkan pulau itu dari China adalah jalur air internasional. Pernyataan tersebut merupakan penolakan lebih lanjut terhadap klaim Beijing untuk menjalankan kedaulatan atas jalur strategis itu. Mengutip
Reuters, Selat Taiwan sering menjadi sumber ketegangan militer sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 dan mendirikan Republik Rakyat China. Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS, dan terkadang kapal-kapal dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, telah berlayar melalui selat itu, sehingga memicu kemarahan Beijing.
Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, negara itu memiliki kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksi atas Selat Taiwan. China juga menyebut klaim negara-negara lain bahwa Selat Taiwan adalah 'perairan internasional' sebagai klaim palsu. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan dalam email kepada Reuters: "Selat Taiwan adalah jalur air internasional, yang berarti bahwa Selat Taiwan adalah area di mana kebebasan laut lepas, termasuk kebebasan navigasi dan penerbangan, dijamin di bawah hukum internasional." Price menambahkan, dunia memiliki kepentingan abadi dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan kami menganggap ini sebagai pusat keamanan dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas.”
Baca Juga: Ramalan Buruk Taiwan tentang Perdagangan Global Jika Beijing Menyerang Taipei Dia mengulangi kekhawatiran AS tentang retorika agresif dan aktivitas koersif China terhadap Taiwan dan mengatakan Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan. "Dan itu termasuk transit melalui Selat Taiwan," tegasnya. Sebelumnya pada hari Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou menyebut posisi China sebagai "kesalahan". Pada hari Rabu, Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan selat itu bukan termasuk laut pedalaman China. "Ambisi China untuk menelan Taiwan tidak pernah berhenti atau disembunyikan; Selat Taiwan adalah wilayah maritim untuk navigasi internasional yang bebas," katanya kepada wartawan.
Baca Juga: Kembangkan Senjata Nuklir, China Klaim Ada Kemajuan yang Mengesankan Bagaimana tanggapan China?
Kantor Urusan Taiwan China mengatakan pemerintah Taipei bekerja sama dengan kekuatan eksternal untuk membesarkan masalah ini. "Ini merugikan kepentingan rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan dan mengkhianati kepentingan bangsa China - itu tercela," kata juru bicara Kantor Urusan China Taiwan Ma Xiaoguang di Beijing. China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya dan memandang pulau itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah China. Taiwan mengatakan China tidak memiliki hak untuk berbicara atau mengklaim kedaulatan. Negara pulau itu mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka sendiri dan bahwa Republik Rakyat China tidak pernah menguasai bagian mana pun dari pulau itu.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie