Sejarah Nahdlatul Ulama: Berdiri Sejak 1926 di Masa Penjajahan Belanda



KONTAN.CO.ID - Nahdlatul Ulama adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sejarah Nahdlatul Ulama sudah dimulai sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Pada saat itu, kalangan pesantren gigih melawan kolonialisme dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916.

Kemudian tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri.

Selanjutnya didirikanlah Nahdlatut Tujjar atau Pergerakan Kaum Sudagar yang dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat.

Dirangkum dari laman NU Online, adanya Nahdlatut Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagi kelompok belajar juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.

Baca Juga: Sejarah Muktamar NU dari Masa ke Masa: Diselenggarakan Sejak 1926 di Surabaya

Sejarah Lahirnya Nahdlatul Ulama

Sejarah lahirnya Nahdlatul Ulama salah satunya dilatarbelakangi masalah agama dan mazhab. Salah satunya ketika Raja Ibnu Saud atau raja pertama Arab Saudi hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab wahabi di Mekah.

Gagasan tersebut mendapat tentangan dari kalangan pesantren yang selama ini membela keberagaman dan menolak pembatasan bermadzhab tersebut.

Hal itu membuat kalangan pesantren tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu'tamar 'Alam Islami atau Kongres Islam Internasional di Mekah yang akan mengesahkan keputusan tersebut.

Maka, kalangan pesantren pun terpaksa membuat delegasi sendiri yang dinamai dengan Komite Hejaz yang diketuai oleh KH. Wahab Hasbullah.

Selanjutnya, atas desakan kalangan pesantren yang terhimpun dalam Komite Hejaz, dan tantangan dari segala penjuru umat Islam di dunia, Raja Ibnu Saud mengurungkan niatnya dan hingga saat ini di Mekah bebas dilaksanakan ibadah sesuai dengan madzhab mereka masing-masing.

Baca Juga: Terbang ke Lampung, Jokowi Didamping Iriana Hadiri Muktamar Ke-34 NU