Tomat yang merupakan tumbuhan dari keluarga Solanaceae punya banyak varietas. Salah satunya adalah tomat ceri. Tomat jenis ini memakai embel-embel ceri karena bentuknya yang mungil seukuran dengan buah ceri.Meski ukurannya mini, tomat ceri memiliki semua kandungan yang ada pada tomat lainnya. Misalnya, rendah sodium, lemak jenuh, dan kolesterol. Rasanya juga manis. Karena itu, peminatnya semakin banyak.Usaha budidaya tomat ceri pun menjanjikan. Salah satu pembudidayanya adalah PT Kebun Sayur Segar di Parung, Bogor. Mulai membudidayakan pada 2004, kini mereka berhasil memproduksi tomat ceri sekitar 100 kg per hari.Yudi Supriyono, Manajer Produksi Kebun Sayur mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir permintaan terhadap tomat ceri meningkat. Tomat ini menjadi primadona lantaran bentuk fisik mungil sehingga memudahkan pengguna dalam mengolahnya. "Tomat ini tak usah dipotong ketika dicampur sebagai bumbu masakan," katanya.Pembudidaya tomat ini menyasar konsumen menengah atas. Tak heran, tomat ceri tak beredar di pasar tradisional, cuma di pasar modern seperti supermarket dan hipermarket.Asyiknya, cara menanam tomat ceri juga gampang. Cukup disemai dari biji dan bisa panen dalam waktu enam bulan. Setiap batang bisa menghasilkan buah sekitar 2 kg - 4 kg.Sayang, Yudi enggan memerinci omzet perusahaannya. Yang jelas, Kebun Sayur saban bulan memproduksi tiga ton tomat ceri dengan harga jual Rp 20.000 per kg. Itu berarti, dengan asumsi produksi dan harga stabil, tiap bulan mereka bisa mendapat Rp 60 juta.Ifan Ali, pemilik Van Farm yang juga membudidayakan tomat ceri, bilang, budidaya tomat ini masih menjanjikan. Dia terjun ke bisnis ini berawal dari riset yang dirinya lakukan saat kuliah. Ifan pun tertarik untuk membudidayakan tomat ceri sejak tahun lalu. "Pembudidaya tomat ceri di Indonesia masih belum banyak," ungkapnya.Padahal, permintaan tomat ceri cukup besar. Selain buahnya untuk dikonsumsi, tomat jenis ini juga bisa menjadi tanaman hias. Harga bibit impor Rp 10.000 per kantong isi 15 bijih. Tapi, Ifan mengingatkan, tanaman ini sangat rawan penyakit saat perubahan musim.Selain ke pasar modern, Ifan juga menjual tomat ceri-nya ke restoran. Harga jualnya mulai Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per kg. Tiap bulan dia bisa memproduksi 1 ton tomat ini dengan omzet Rp 30 juta. "Kalau dijual ke pasar tradisional, harganya bisa jatuh menjadi Rp 15.000 sekilogram," tutur dia. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tomat ceri: Omzetnya semanis rasanya (1)
Tomat yang merupakan tumbuhan dari keluarga Solanaceae punya banyak varietas. Salah satunya adalah tomat ceri. Tomat jenis ini memakai embel-embel ceri karena bentuknya yang mungil seukuran dengan buah ceri.Meski ukurannya mini, tomat ceri memiliki semua kandungan yang ada pada tomat lainnya. Misalnya, rendah sodium, lemak jenuh, dan kolesterol. Rasanya juga manis. Karena itu, peminatnya semakin banyak.Usaha budidaya tomat ceri pun menjanjikan. Salah satu pembudidayanya adalah PT Kebun Sayur Segar di Parung, Bogor. Mulai membudidayakan pada 2004, kini mereka berhasil memproduksi tomat ceri sekitar 100 kg per hari.Yudi Supriyono, Manajer Produksi Kebun Sayur mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir permintaan terhadap tomat ceri meningkat. Tomat ini menjadi primadona lantaran bentuk fisik mungil sehingga memudahkan pengguna dalam mengolahnya. "Tomat ini tak usah dipotong ketika dicampur sebagai bumbu masakan," katanya.Pembudidaya tomat ini menyasar konsumen menengah atas. Tak heran, tomat ceri tak beredar di pasar tradisional, cuma di pasar modern seperti supermarket dan hipermarket.Asyiknya, cara menanam tomat ceri juga gampang. Cukup disemai dari biji dan bisa panen dalam waktu enam bulan. Setiap batang bisa menghasilkan buah sekitar 2 kg - 4 kg.Sayang, Yudi enggan memerinci omzet perusahaannya. Yang jelas, Kebun Sayur saban bulan memproduksi tiga ton tomat ceri dengan harga jual Rp 20.000 per kg. Itu berarti, dengan asumsi produksi dan harga stabil, tiap bulan mereka bisa mendapat Rp 60 juta.Ifan Ali, pemilik Van Farm yang juga membudidayakan tomat ceri, bilang, budidaya tomat ini masih menjanjikan. Dia terjun ke bisnis ini berawal dari riset yang dirinya lakukan saat kuliah. Ifan pun tertarik untuk membudidayakan tomat ceri sejak tahun lalu. "Pembudidaya tomat ceri di Indonesia masih belum banyak," ungkapnya.Padahal, permintaan tomat ceri cukup besar. Selain buahnya untuk dikonsumsi, tomat jenis ini juga bisa menjadi tanaman hias. Harga bibit impor Rp 10.000 per kantong isi 15 bijih. Tapi, Ifan mengingatkan, tanaman ini sangat rawan penyakit saat perubahan musim.Selain ke pasar modern, Ifan juga menjual tomat ceri-nya ke restoran. Harga jualnya mulai Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per kg. Tiap bulan dia bisa memproduksi 1 ton tomat ini dengan omzet Rp 30 juta. "Kalau dijual ke pasar tradisional, harganya bisa jatuh menjadi Rp 15.000 sekilogram," tutur dia. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News