JAKARTA. Tindakan sepihak pemerintah Indonesia memutuskan sejumlah kerjasama dengan pihak Australia, membuat pemerintah negeri kanguru itu berada dalam tekanan. Karena itu, Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott, sesaat setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan penghentian sementara kerjasama dengan Australia, menyatakan penyesalan atas penyadapan yang dilakukan oleh intelijen negaranya. "Di ruangan ini, saya menyatakan penyesalan saya yang mendalam dan tulus tentang hal yang mempermalukan Presiden dan Indonesia lantaran pemberitaan penyadapan di sejumlah media," tutur Abbott di hadapan Parlemen Australia seperti dikutip dari situs ABC, Kamis (21/11). Kendati telah menyatakan penyesalan yang mendalam, namun hingga kini Abbott belum menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada pemerintah Indonesia. Namun, Abbott berjanji akan segera merespons surat Presiden SBY yang telah dikirim tadi malam, Rabu (20/11) kepada dirinya.
Tony Abbott menyatakan penyesalan sadap Indonesia
JAKARTA. Tindakan sepihak pemerintah Indonesia memutuskan sejumlah kerjasama dengan pihak Australia, membuat pemerintah negeri kanguru itu berada dalam tekanan. Karena itu, Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott, sesaat setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan penghentian sementara kerjasama dengan Australia, menyatakan penyesalan atas penyadapan yang dilakukan oleh intelijen negaranya. "Di ruangan ini, saya menyatakan penyesalan saya yang mendalam dan tulus tentang hal yang mempermalukan Presiden dan Indonesia lantaran pemberitaan penyadapan di sejumlah media," tutur Abbott di hadapan Parlemen Australia seperti dikutip dari situs ABC, Kamis (21/11). Kendati telah menyatakan penyesalan yang mendalam, namun hingga kini Abbott belum menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada pemerintah Indonesia. Namun, Abbott berjanji akan segera merespons surat Presiden SBY yang telah dikirim tadi malam, Rabu (20/11) kepada dirinya.