KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Investindo Tbk (
MITI) percaya diri menapaki sisa tahun 2023. Emiten yang bergelut di bidang jasa pelayaran, pengelolaan dan keagenan kapal, serta bongkar muat itu optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan laba bersih. Target manajemen, laba bersih perusahaan berpeluang mencapai sekitar Rp 61 miliar tahun ini. Jumlah tersebut melampaui perolehan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MITI di tahun 2022 yang berjumlah Rp 15,25 miliar. Optimisme ini berdasar pada capaian kinerja MITI di 9 bulan pertama 2023, juga kontrak anyar yang baru diperoleh anak usaha MITI, yakni
PT Wasesa Line (WL), belum lama ini. Seperti diketahui, WL telah ditunjuk sebagai pemenang tender untuk penyediaan
tug boat (kapal tunda) dan
drill pipe barge dalam proyek senilai Rp 47 miliar oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). Kontrak ini berlaku selama 365 hari sejak operasional
tug boat dan
drill pipe barge dimulai.
Baca Juga: Mitra Investindo dan PAL Gandeng IRL Dirikan Perusahaan Patungan Bidang EBT Biomassa “Ada kontrak baru, sudah kami umumkan, mulai Oktober senilai Rp 47 miliar,” kata
Presiden Direktur MITI, Andreas Tjahjadi, kepada Kontan.co.id, Kamis (19/10). Maka, kontrak baru ini bakal memberi MITI tambahan pendapatan mulai Oktober 2023 ini. Sebelumnya, MITI telah membukukan pendapatan sebesar Rp 244,90 miliar, melesat naik 236,70% dibanding realisasi pendapatan MITI periode Januari-September 2023 yang berjumlah Rp 72,73 miliar. Seturut pendapatan yang bertumbuh,
laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih MITI meroket 325,43% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula Rp 8,58 miliar di Januari-September 2022 menjadi Rp 36,53 miliar di Januari-September 2023. Capaian di sembilan bulan pertama 2023 tersebut bahkan sudah melampaui perolehan laba bersih MIIT di sepanjang tahun 2022 yang berjumlah Rp 15,25 miliar. Baca Juga: Anak Usaha Mitra Investindo (MITI) Menang Tender Proyek Pertamina Rp 47 Miliar Maklumlah, jumlah anak usaha MITI kini lebih banyak dari sebelumnya. Desember 2022 lalu, MITI melakukan akuisisi 99% saham PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan 70% saham PT Karya Abadi Luhur (KAL). Sebelum akuisisi dilakukan, MITI belum memiliki kegiatan usaha jasa bongkar muat.
“Tahun ini MITI sudah punya tiga anak usaha, WL dan PKL di manajemen dan agency kapal serta pelayaran, KAL di bongkar muat,” kata Andreas. Formasi anak usaha ini dipercaya Andreas membuat kegiatan operasional lebih efisien. Sebab, dalam menjalankan bisnisnya, PKL dapat menunjuk KAL sebagai perusahaan bongkar muat perusahaan. “Dari sisi COGS
(cost of goods sold) dan beban usaha kenaikan lebih kecil dibandingkan pendapatan yang dihasilkan. Jadi dapat dikatakan perusahaan berada dalam biaya yang efisien,” pungkas Andreas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati