Topan Vamco mengamuk, Filipina berjuang untuk menyelamatkan ribuan orang



KONTAN.CO.ID - MANILA. Penjaga pantai Filipina dan badan-badan bencana bergegas untuk menyelamatkan ribuan orang di provinsi utara yang dilanda Topan Vamco pada Sabtu (14/11). Vamco adalah topan paling mematikan di Filipina pada tahun ini.

Lusinan kota di wilayah Cagayan di utara ibu kota Manila tetap terendam. Ribuan keluarga kena dampak topan tersebut, beberapa di antaranya melarikan diri ke atap untuk menghindari banjir dengan tinggi dua lantai.

Penjaga pantai mengirim tim penyelamat, kendaraan, dan perahu karet ke Tuguegarao pada Sabtu pagi. Komandan penjaga pantai George Ursabia mengatakan, bantuan akan datang makin banyak dari provinsi terdekat.


Dampak yang terakumulasi dari gangguan cuaca sebelumnya, serta air dari bendungan dan dataran yang lebih tinggi membawa banjir besar ke provinsi Cagayan. Data pemerintah menunjukkan, Bendungan Magat di dekatnya mengeluarkan air pada hari Jumat setara dengan dua kolam ukuran Olimpiade per detik.

Baca Juga: Gara-gara pemanasan global, serangan badai bisa lebih besar

Lembah Cagayan adalah wilayah dengan 1,2 juta orang yang terdiri dari lima provinsi pertanian. Hampir 14.000 orang tinggal di pusat-pusat evakuasi setelah banjir mempengaruhi 343.000 orang.

"Kami yakin akan membutuhkan lebih dari seminggu sebelum banjir mereda jika tidak ada lagi hujan," kata Walikota Tuguegarao Jefferson Soriano kepada stasiun radio DZMM. Dia menambahkan, akses ke kota, rumah bagi 163.000 orang, terputus karena jalan banjir.

Warga turun ke media sosial, memposting foto dan alamat dengan permohonan penyelamatan. Tagar #CagayanNeedsHelp menjadi trending topic teratas di Twitter dengan 2,03 juta tweet.

Baca Juga: Setelah Goni, Filipina bakal kedatangan Topan Atsani akhir pekan ini

"Kami sudah pada hari ketiga di atas atap kami. Kami membutuhkan bantuan barang dan pakaian karena kami tidak menyimpan apa-apa," kata Ramilo Lagundi, seorang warga di Kota Tuguegarao, kepada stasiun radio DZBB. Lagundi mengatakan, dia tinggal dengan ratusan tetangga lainnya di atas atap.

Vamco, topan ke-21 yang melanda Filipina tahun ini, telah menewaskan sedikitnya 42 orang. Badai ini merobek pulau utama Luzon pada Rabu malam.

Baca Juga: Topan paling kencang di dunia melewati Filipina hari ini, jutaan warga dievakuasi

Editor: Wahyu T.Rahmawati