KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Central Proteina Prima Tbk (
CPRO) berencana terus melancarkan agenda ekspansinya di tahun 2020. Pasalnya, emiten pakan ikan, pakan udang dan pengolahan hasil perikanan ini akan menambah kapasitas produksi pakan ikan terapung
(floating) sebesar 40.000 ton per tahun. Agenda ekspansi yang diperkirakan memakan biaya sekitar Rp 50 miliar ini ditargetkan akan sudah bisa direalisasikan pada awal tahun dan rampung pada akhir tahun 2020.
Vice President Director PT Central Proteina Prima Tbk, Saleh mengatakan perseroan tidak ingin melewatkan peluang ada pada pasar pakan ikan terapung.
Baca Juga: Proyeksi ekspor udang CP Prima 15% dari pendapatan Ia mencatat terdapat tren pergeseran pada permintaan pakan ikan dari yang semula didominasi oleh permintaan pakan ikan tenggelam
(sinking) menjadi lebih didominasi oleh permintaan pakan ikan terapung. Adapun porsi pakan ikan tenggelam pada pasar pakan ikan secara umum saat ini diperkirakan hanya mencapai sekitar 10%-15% saja. Sementara itu, tingkat pemakaian atau utilisasi dari kapasitas produksi terpasang perseroan untuk produk pakan ikan terapung kini sudah melebihi 90% dari kapasitas
eksisting sebesar 463.000 ton per tahun. “Jadi kalau kami tidak menyiapkan penambahan itu kami juga akan ketinggalan,” ujar Saleh dalam acara paparan publik yang berlangsung pada Jumat (13/12).
Baca Juga: CP Prima (CPRO) Kejar Target Pendapatan Rp 7,4 Triliun Di sisi lain, mesin yang digunakan untuk memproduksi pakan ikan terapung juga bisa digunakan untuk memproduksi pakan hewan kesayangan seperti anjing dan kucing. Oleh karenanya, tambahan kapasitas juga akan dimanfaatkan untuk mengantisipasi peningkatan volume permintaan yang terjadi pada produk pakan hewan kesayangan. Pasalnya, volume permintaan pakan hewan kesayangan diperkirakan masih akan terus mengalami kenaikan hingga sebesar 30% di tahun 2020, seiring dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia. Adapun tren pertumbuhan volume permintaan pakan hewan kesayangan sudah dirasakan oleh perseroan di sembilan bulan pertama tahun ini. Sepanjang 2019, perseroan memperkirakan pertumbuhan volume penjualan hingga sebesar 55% bila dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Central Proteina Prima (CPRO) ubah jajaran direksi, ini susunannya Selain menambah kapasitas produksi pakan ikan, perseroan juga berencana terus menambah kapasitas produksi pembibitan udang, melakukan penambahan/perbaikan gudang dan sebagainya. Adapun total anggaran belanja modal yang akan dialokasikan untuk menunjang agenda-agenda di atas diperkirakan mencapai US$ 8 juta - US$ 10 juta atau Rp 112 miliar hingga Rp 140 miliar (dengan asumsi US$ 1 setara dengan Rp 14.000). Dari sisi kinerja, perseroan optimis bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan dibanding penjualan di tahun 2019 yang diperkirakan mencapai Rp 7,3 triliun - Rp 7,5 triliun. “Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi, yakni 5% - 5,2% GDP
growth, kami optimis pencapaian pertumbuhan penjualan sekitar 5%-10%,” kata Saleh (13/12). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .