Topline dan bottom line tumbuh double digit di 2019, ini kata Siantar Top (STTP)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siantar Top Tbk membukukan kinerja yang prima di sepanjang tahun 2019 lalu. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2019, emiten berkode saham STTP ini membukukan penjualan neto atau sebesar Rp 3,51 triliun atau naik 24,25% dibanding penjualan neto periode sama tahun lalu.

Direktur STTP Armin menjelaskan, pertumbuhan penjualan neto didorong oleh tiga upaya yang dilakukan oleh STTP. Pertama, berupaya menaikkan kelas sejumlah produknya untuk penjualan di pasar domestik.

Caranya yakni dengan mengemas ulang sejumlah produk dengan isi volume dan juga ukuran kemasan yang lebih besar dengan harga yang lebih tinggi.


Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, Siantar Top (STTP) optimistis target di kuartal I tercapai

Semisal suatu produk dijual seharga Rp 500 per bungkus, maka  produk tersebut akan dinaikkan ‘kelasnya’ menjadi produk seharga Rp 1.000 dengan isi dan ukuran kemasan yang lebih besar pula.

Hal ini dilakukan secara cermat dengan memperhitungkan reaksi pasar. “Otomatis penjualan itu kan valuenya jadi naik, otomatis bottom linenya pun naik kan marginnya,” kata Armin kepada Kontan.co.id pada Kamis (4/6).

Kedua, STTP juga terus melakukan upaya memperluas jaringan distribusi pada negara-negara yang menjadi tujuan ekspor perusahaan. Hal ini dilakukan misalnya terhadap di China yang diyakini memiliki penerimaan pasar yang baik serta potensi pasar yang masih luas.

Ketiga, STTP juga terus berupaya memperhatikan manajemen distribusi barang kepada setiap titik distribusi yang ada.

Seiring dengan upaya-upaya di atas, penjualan lokal sebelum dikurangi retur dan potongan penjualan naik 24,12% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp 2,58 triliun  di tahun 2018 menjadi Rp  3,20 triliun pada tahu 2019 lalu.

Sementara itu, penjualan ekspor sebelum dikurangi retur dan potongan penjualan naik 13,47% yoy dari Rp 271,73 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 329,45 miliar pada tahun 2019.

Editor: Yudho Winarto